Angkutan Umum Jarang Melintas, Taksi Pasang Tarif

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah pekerja di kawasan bisnis Sudirman-Thamrin terlihat masih berada di depan kantor mereka, Rabu (1/5/2013) jelang tengah malam. Diguyur hujan sejak petang, jalur utama Ibu Kota sudah jarang dilintasi angkutan umum. Kondisi ini dimanfaatkan sejumlah oknum sopir taksi untuk mematok tarif non-argo.

Orang-orang berpakaian kerja, dengan memakai kemeja, celana bahan, dan tas, terlihat masih mencari kendaraan umum untuk bisa sampai ke rumahnya. Salah satunya, Aldri Perdana, karyawan bank di Jalan MH Thamrin. Ia masih berada di trotoar depan kantornya di Gedung Sinar Mas.

Warga Duren Sawit, Jakarta Timur, tersebut mengaku sudah menunggu taksi dari pukul 22.00 WIB. Aldri mengaku kesal dengan kelakuan beberapa oknum sopir taksi yang memanfaatkan keadaan untuk meraup keuntungan. Karena tahu jarang ada angkutan umum melintas, kata Aldri, para sopir itu langsung saja menyebutkan tarif tertentu untuk mau mengantar penumpang. "Taksi jarang, sekalinya ada malah nembak harga. Masa ke Duren Sawit saja dia minta Rp 100.000," ujar Aldri kesal.

Dari pantauan Kompas.com di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin, jarang sekali ada taksi yang melintas. Begitu juga dengan angkutan umum lainnya, seperti bus atau ojek yang biasa mangkal di beberapa depan gedung. Hanya terdapat beberapa mobil angkutan gelap berwarna putih yang masih terlihat mencari penumpang.