Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Punya Bukti, Lurah Warakas Bantah Punya Rusun

Kompas.com - 03/05/2013, 13:50 WIB
Alfiyyatur Rohmah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mulyadi, Lurah Warakas, menampik bahwa dirinya memiliki rusun di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Menurut dia, rusun di daerah tersebut dihuni oleh warga yang awalnya tinggal di kolong Tol Warakas.

"Ah, enggak ada. Logika punya Rusun Marunda bagaimana ceritanya. Itu hanya provokator," kata Mulyadi di kantornya, Kelurahan Warakas, Jumat (3/5/2013).

Mulyadi menuturkan, sebenarnya rusun tersebut dialokasikan untuk warga yang tinggal di kolong Tol Warakas. Pada 2005, pengosongan warga di kolong tol dilakukan oleh pemerintah. Warga yang tinggal di kolong tersebut diberikan uang kerahiman sebesar Rp 1 juta atau mendapatkan rusun di Marunda untuk disewa.

Bagi warga yang tidak mengambil uang kerahiman tersebut, kata Mulyadi, mereka bisa mendapatkan satu unit kamar di rusun. Untuk itu, mereka lebih memilih untuk mendapatkan rusun dibandingkan dengan mengambil uang dari pemerintah tersebut. Warga kolong Tol Warakas itu pun mulai pindah sejak tahun 2005 sampai sekarang.

"Jadi, yang tinggal di rusun itu, ya, warga dari kolong Tol Warakas," katanya.

Perlu diketahui, dari surat perjanjian sewa dengan Unit Pengelola Teknis (UPT) Rumah Susun Wilayah I Dinas Perumahan DKI Jakarta, terdapat salah satu penghuni atas nama Mulyadi yang tinggal di Semper, Koja, Jakarta Utara. Alamat tersebut sama dengan alamat tempat tinggal Mulyadi di Jakarta.

Dari keterangan pengelola unit, Mulyadi menyewakan kembali rusun tersebut kepada orang lain. Unit tersebut sebenarnya disewakan seharga Rp 371.000 per bulan, tetapi disewakan kembali ke orang lain seharga Rp 1.250.000.

Selain itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama juga mengatakan bahwa Lurah Warakas memiliki tiga unit di Rusun Marunda. Rusun tersebut langsung atas namanya dan Pemprov DKI pun sudah memiliki buktinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com