Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rieke: Ini Sebuah Ironi di Hari Buruh

Kompas.com - 04/05/2013, 20:20 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Di tengah peringatan Hari Buruh Internasional, kaum buruh harus prihatin terhadap nasib beberapa rekannya yang bekerja di pabrik kuali di di Kampung Bayur Opak, RT 03 Rw 06, Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan, Tangerang, Banten. Mereka tak hanya dipekerjakan di bawah umur, tetapi juga kerja melebihi aturan jam kerja, bahkan disekap dan mengalami siksaan.

Kondisi mereka sebagian besar badannya seperti terbakar legam karena efek mengolah limbah timah. Badan kurus, rambut kaku, luka pukulan, luka air timah, asma, batuk, gatal-gatal, kadas, kutu air.

"Ini tamparan bagi kita sebagai sebuah bangsa. Baru saja kita memeringati hari buruh internasioal, sekarang baru terungkap hal yang selama ini kita kritisi terhadap perilaku para majikan TKI kita di negara lain. Ternyata, di tanah air sendiri hal itu justru terjadi," kata anggota Komisi X DPR bidang tenaga kerja dan kesehatan Rieke Diah Pitaloka, Sabtu (4/5/2013) malam.

Menurut dia, kasus serupa kemungkinan masih ada tetapi belum terungkap. "Kasus ini terungkap ketika pelapor berasal dari Lampung Utara didampingi kepala desa membuat laporan pengaduan ke Kepolisian Daeah (Polda) Metro Jaya, Jumat kemarin. Polda Metro Jaya kemudian melakukan penggerebekan ke lokasi pabrik," tambahnya.

Rieke mengatakan, buruh pabrik kuali dipekerjakan di atas aturan jam kerja. "Bahkan sampai dipekerjakan 18 jam per hari. Empat orang dari korban berusia di bawah umur. Ada juga lima orang yang khusus disekap dalam ruangan yang disengaja dikunci dari luar. Kondisinya memprihatinkan. Saat disekap para korban telah diasingkan dari kehidupan di sekitarnya. Pelaku menyita semua barang-barang milik korban, yaitu handphone, baju, juga uang," jelasnya.

Kondisi semua korban yang sebagian besar adalah pekerja seluruh badan seperti terbakar legam karena efek mengolah limbah timah. "Badan kurus, rambut kaku, luka pukulan, luka air timah, asma, batuk, gatal-gatal, kadas, kutu air," lanjutnya.

Peristiwa ini, lanjut Rieke, mengingatkan Presiden SBY tak cukup menyelesaikan masalah ketenagakerjaan dengan menyatakan 1 Mei sebagai hari libur nasional saja, tapi juga lebih konkrit untuk peduli terhadap nasib para buruh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com