Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selesai Kuliah, Suhargiantio Akan Tinggalkan Rusun Milik Lurah Warakas

Kompas.com - 06/05/2013, 14:51 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Satu unit rumah susun atas nama Mulyadi di lantai satu, 1.20 Blok Pari, Klaster A, Rusun Marunda, yang dikontrakkan kepada Suhargiantio, sudah disewanya sejak bulan Agustus 2012. Suhargiantio akan meninggalkan kamar tersebut setelah ia selesai kuliah.

Saat ini Suhargiantio berprofesi sebagai pelayar dan tengah melanjutkan kuliahnya di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran, yang terletak tak jauh dari rusun. Dalam kontraknya, Suhargiantio menyewa rusun milik Lurah Warakas Mulyadi selama satu tahun. Pria 47 tahun itu tinggal bersama kaptennya, Nurohman.

Ketika Kompas.com berkunjung ke unit rusun tersebut, seorang perempuan berperawakan kecil mengatakan bahwa Suhargiantio sedang berada di kampusnya. Wanita 44 tahun tersebut adalah istri Suhargiantio, yaitu Ratna Medikawati. Ratna bersama ketiga anaknya tinggal di Tangerang.

Unit rusun yang disewa seharga Rp 1,2 juta per pulan itu memiliki sebuah ruang tamu berisi dua buah sofa kecil dan meja di sebelah kiri pintu masuk. Tak banyak perabot di situ selain sebuah televisi serta kulkas. Di dalam unit rusun bercat putih tersebut, terdapat dua buah kamar tidur, satu buah kamar mandi, dan sebuah balkon kecil sebagai tempat untuk menjemur pakaian di pojok kanan ruangan.

Menurut Ratna, suaminya menyewa rusun ini bersama Nurohman mulai Agustus 2012. Itu dilakukan sejak Suhargiantio meneruskan kuliahnya di STIP. "Saya tidak tahu biaya sewanya berapa, ini kan per tahun dibayarnya. Sebulannya Rp 1,2 juta," kata ibu tiga orang anak ini, Senin (6/5/2013).

Ratna dan ketiga buah hatinya tinggal di rumah pribadi mereka di Perumahan Setneg, Tangerang. Suhargiantio pulang ke rumahnya di Tangerang sekitar seminggu sekali. Saat ini, Ratna sedang berada di rusun itu karena anak bungsunya sedang libur sekolah dan mereka berkunjung untuk menemui ayahnya di rusun tersebut. Ratna mengaku tidak mengetahui sama sekali bahwa rusun yang disewa oleh suaminya merupakan unit rusun milik Mulyadi, Lurah Warakas yang sedang menjadi bahan perbincangan karena menolak ikut seleksi dan promosi terbuka atau lelang jabatan lurah.

"Saya tidak tahu. Tiba-tiba ramai Lurah Warakas di sini, tahunya yang lagi ramai rusun suami saya," katanya.

Selain itu, Ratna juga tidak mengetahui kepada siapa suaminya itu membayar uang sewa untuk unit rusun di pojok lantai satu Blok Pari ini. "Sudah dibayar lunas setahun oleh suami saya, ke Mulyadi mungkin," ujarnya ketika menjawab pertanyaan Kompas.com di ruang tamu beralaskan karpet kecil ini.

Ratna menuturkan, saat suaminya pindah ke rusun itu, ia hanya membawa pakaian. Di rusun ini sudah disediakan televisi 24 inci, sofa, dan meja di ruang tamu serta kasur dan lemari plastik di kamar. "AC juga dapat. Dapatnya satu, lalu dibagi dua, kan ada dua kamar," ujarnya.

Setelah menyelesaikan kuliahnya pada Juli 2013 nanti, kata Ratna, Suhargiantio tidak akan lagi tinggal di rusun ini. Suhargiantio akan langsung berlayar sesuai profesinya. Kontrakan yang disewa oleh Suhargiantio bersama Nurohman akan berakhir pada Agustus 2013.

Kini kepemilikan unit Rusun Marunda atas nama Mulyadi telah dicabut oleh Dinas Perumahan DKI Jakarta. Kepemilikan rusun itu kini telah "diputihkan", dan Dinas Perumahan DKI Jakarta menyerahkan rusun itu kepada Suhargiantio karena ia dianggap memenuhi syarat penghuni rusun, yakni ber-KTP DKI, berpenghasilan rendah, dan belum memiliki rumah.

"Kami sudah lakukan riset, penyewa rusun Pak Mulyadi ini orang yang memenuhi syarat. Kami putuskan ia (Suhargiantio) berhak memiliki rusun tersebut," ujar Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemprov DKI Yonathan Pasodung.

Harga sewa per unit Rusun Marunda di lantai satu paling mahal seharusnya Rp 371.000 per bulan karena rusun-rusun di sana sudah mendapat subsidi sebesar 75 persen. Namun, rusun itu disewakan oleh Mulyadi sebesar Rp 1,2 juta per bulan.

Dalam perjanjian sewa dengan Unit Pelaksana Teknis Rumah Susun, Mulyadi menggunakan alamat Jalan Semper Plumpang, Rawa Badak Selatan, Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Alamat itu sama persis dengan alamat rumah yang ditempatinya sekarang.

Mulyadi diketahui menyewakan kembali unit rusun itu sejak 2009. Menanggapi informasi ini, Mulyadi membenarkan bahwa dia memang menyewa satu unit rusun itu, tetapi ia membantah telah menyewakannya kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com