Keramahan Pemilik Setengah Ton Ganja Tipu Warga

JAKARTA, KOMPAS.com — Para tersangka yang dibawa oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya saat penggrebekan setengah ton ganja di Jalan Bambu Apus RT 09 RW 03, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (6/5/2013) ternyata cukup ramah. Setidaknya begitulah tanggapan para tetangga yang tidak menyangka akan ada penggerebekan narkoba jenis ganja di wilayah tempat tinggal mereka.

"Ya, enggak nyangka, orang kalau saya main ke counter-nya masih suka ngobrol. Orangnya ramah, kok," kata Epen (40), ibu pemilik rumah kontrakan tersebut saat ditemui Kompas.com, Selasa (7/5/2013) pagi.

Mereka, tutur Epen, juga sempat mengadakan acara syukuran saat pertama kali menempati kontrakan tersebut. "Mereka pernah ngadain selametan, bagi-bagi besek juga," kata dia. Bahkan, prosedur sebagai penghuni baru seperti lapor diri ke Rukun Tetangga (RT) setempat juga dilakukan.

"Ya, kan kita makin enggak curiga. Orang dia juga lapor ke Pak RT waktu pindah," tutur Wardi (38), salah seorang warga yang ikut menonton penggerebekan tersebut.

Menurut Epen, penggerebekan dilakukan oleh Polda Metro Jaya sekitar pukul 14.00. Kontrakan tersebut merupakan tempat percetakan undangan sekaligus kios pulsa.

Dari kontrakan tersebut, polisi membawa barang bukti berupa ganja, satu unit motor Honda Beat, seperangkat komputer, alat cetak undangan, dan voucher pulsa. Tersangka yang diangkut dari tempat kejadian yakni berinisial U dan Z. Adapun salah seorang tersangka lain telah ditangkap sebelumnya di daerah Pondok Gede, kemudian dibawa ke Bambu Apus dan dikumpulkan dengan dua tersangka lain.

Satu orang wanita, satu anak lelaki, dan satu balita perempuan yang diduga adalah keluarga tersangka juga ikut dibawa ke Polda Metro Jaya karena berada di tempat kejadian saat penggerebekan terjadi. Polisi akan kembali lagi ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengangkut barang bukti yang tertinggal, yakni satu unit motor Suzuki Shogun.