Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompleks Perumahan Mewah Jadi Sasaran Kejahatan

Kompas.com - 14/05/2013, 09:53 WIB
Ambrosius Harto Manumoyoso

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Pembobolan kantor pemasaran Perumahan Mutia Kirana, Jalan Cut Meutia, Bekasi Timur, Senin (13/5/2013), menandakan bahwa kompleks hunian mewah dengan penjagaan ketat pun tidak aman.

Pencurian di Mutia Kirana diketahui oleh seorang pegawai dasar saat hendak membersihkan salah satu ruang kantor pemasaran, Senin sekitar pukul 06.00. Salah satu ruang berantakan dan brankas berisi uang terbuka. Uang senilai Rp 26 juta dicuri.  

Kepala Unit 3 Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Kepolisian Resor Kota Bekasi Kota Inspektur Dua Wakija mengatakan, ada kemungkinan pencurian itu melibatkan orang dalam. Dugaan itu muncul melihat dari tidak ditemukannya kerusakan pada pintu atau jendela kantor pemasaran.  

Ada dugaan, pencuri punya kunci duplikat dan mengetahui celah kelemahan sistem pengamanan perumahan. "Diduga pelaku masuk memakai kunci duplikat atau memang salah satu jendela sengaja tidak dikunci," kata Wakija.  

Saat olah tempat kejadian perkara, polisi menugaskan anjing pelacak untuk mengendus jejak pelaku yang ternyata hilang di tepi Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Pagar dinding Kompleks Mutia Kirana memang berbatasan dengan jalan tol itu. Muncul dugaan, pencuri kabur melompati pagar dinding.  

Kasus pencurian juga dikeluhkan oleh warga Perumahan Kemang Pratama 3. Seorang warga, Agoes Tjahjadi, mengeluh merasa tidak nyaman dan tidak aman lagi tinggal di kompleks hunian elit itu. Warga mengeluh banyak orang tidak dikenal masuk kompleks berbuat mesum, mabuk minuman alkohol dan diduga juga ada narkoba, atau duduk-duduk di depan rumah warga kompleks sehingga bisa berniat buruk.  

Dalam sebulan terakhir, menurut Agoes, di deretan rumahnya sudah tiga kali terjadi pencurian. Memang yang dicuri ialah burung yang sangkarnya ditaruh di halaman. Jika dihargai secara material, nilai jual burung ada yang di atas Rp 5 juta mengingat jenis langka dan berkicau merdu serta nyaring.

"Saya kehilangan burung berharga yang sudah saya rawat enam tahun ini," katanya.  

Nah, akibat ada pencurian dan kompleks kerap didatangi orang tidak dikenal, warga khawatir kejahatan akan lebih marak. Saat ini burung yang hilang, tetapi di masa mendatang bisa jadi sepeda motor atau mobil atau harta benda. Padahal, kompleks dijaga oleh satuan pengamanan profesional.

"Di Kemang Pratama beberapa kali terjadi perampokan pengendara sepeda motor," kata Agoes.   Belum lama ini, seorang lelaki merampok dan memerkosa penata rumah tangga, NH (13) di suatu rumah di Kompleks Bumi Ereska.

Kejadiannya pada Selasa (7/5/2013) pukul 08.00. Selain kejiwaan terguncang, korban terluka di wajah dan kepala akibat penganiayaan. Korban juga kehilangan uang Rp 1 juta dan telepon seluler. Kejahatan keji ini terjadi saat kompleks sepi sebab penghuni bepergian untuk bekerja. Aksi itu membuat warga cemas tetapi mereka bertekad untuk tetap waspada dan mencegah serta mengantisipasi kejahatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com