Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Mau Cari Rp 1 Triliun Satu Periode, Gampang

Kompas.com - 14/05/2013, 11:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Basuki Tjahaja Purnama mengaku memiliki kekhawatiran menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Selain takut berubah, dia juga khawatir tergoda mencari harta dari jabatannya.

"Paling saya khawatirkan, kami yang berubah. Karena kami di zona nyaman. Kami mulai takut tidak berani ngomong esensinya, kompromi karena kami takut digusur. Kalau kami didemo gimana? Kalau kami diturunkan bagaimana? Orang bunuh kita bagaimana," kata Basuki saat bertemu dengan Jakob Oetama di kantor Kompas, Jumat (10/5/2013).

"Kalau itu lolos, ada ketakutan kedua. Di DKI, mau cari satu triliun dalam satu periode, gampang sekali. Enggak usah merem, dikasih Rp 50 miliar aja mau, kok," kata pria yang akrab disapa Ahok itu.

"Punya satu triliun rupiah, bunga deposito 5,2 miliar, Pak. Tiap bulan, saya bisa pura-pura jadi pendeta, baik.... Iya, iya, deposito saya 5,2 miliar. Semua merasa diberkati, pendeta datang bawa Lamborghini, rendah hati, Tuhan berkati, tapi nilep satu triliun."

"Ini 5,2 miliar tiap bulan. Kalau saya beli tiap bulan apartemen satu, cukup dong saya cuma 200 juta setiap bulan. Sepuluh tahun mengerikan lagi uang saya. Itu kalau saya berpikir seperti itu...," tutur mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

Basuki mencontohkan terkait normalisasi Kali Pesanggrahan. Menurutnya, dari proyek tersebut didapat ada 4,7 hektar tanah tak bertuan. Jika dirupiahkan, harganya bisa mencapai lebih dari Rp 10 triliun.

"Kalau mau minta 1 T, 2 T, dikasih. Tapi saya bilang enggak bisa, merahin. Dulu dikuningin pak untuk perumahan. Saya bilang merahin (kantor pemerintah). Kalau kuning, swasta beli duluan tuh tanah, mati kita," ujar Basuki.

"Dia bilang, kalau merah, enggak bisa. Saya tanya, kalau swasta boleh enggak ada kantor, ada apartemen, ada mal, ada hotel. Masak pemerintah enggak boleh," ucap Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com