Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta 10 Botol Bir Tak Dikasih, Tiga Orang Tewas

Kompas.com - 14/05/2013, 16:05 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Terjadi keributan di tempat hiburan Karaoke Locus, Desa Cikupa, Kabupaten Tangerang, Senin (13/5/2013) malam. Keributan itu dipicu karena pihak Locus menolak memberikan 10 botol bir gratis.

Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto menuturkan, kronologi berawal dari sekelompok pemuda berjumlah 10 orang datang ke lokasi hiburan pada pukul 21.00. Rombongan itu berasal dari kelompok Lampung dan Arek-arek, yang dipimpin oleh Step dan Ompong. Di tempat karaoke itu, mereka diberi gratis ruangan besar oleh pihak Locus.

"Kemudian, sekitar pukul 22.30, rombongan tersebut minta free 10 botol bir. Namun, tidak diberikan oleh pihak Locus dengan alasan sudah diberikan free room," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Selasa (14/5/2013).

Karena tidak terima, kelompok Step dan Ompong ini memprotes. Mereka mengatakan, "orang pribumi saja minta lima botol enggak dikasih."

Sekitar pukul 23.10, rombongan tersebut keluar dari tempat karaoke. Namun, menjelang tengah malam, sekitar 20 pimpinan Ompong datang ke Locus membawa parang dan bambu. Mereka mencari-cari seseorang bernama Thomas yang berasal dari Kupang. Terjadilah kejar-kejaran. Massa dari kubu Kupang berlari saat dikejar kelompok Ompong.

Dalam kejadian itu, seorang bernama Obed Misa (25) tewas dengan luka bacok di lengang kiri, punggung, dan kepala bagian belakang. Sementara dari kelompok Arek-arek dan Lampung, korban meninggal bernama Yogi dan Okta, yang berasal dari Palembang.

Yogi ditemukan tewas di tempat tanaman hias, belakang Rumah Makan Bandung Boga Rasa. Sementara Okta diduga dibunuh ditempat lain dan jasadnya ditemukan di Perum Citra Raya Cikupa, Kabupaten Tangerang.

Okta ditemukan memakai kaus warna putih dan celana pendek warna abu-abu serta mengenakan sandal warna hijau. Terdapat luka tusuk di ulu hati.

"Diduga korban (Okta) dibuang oleh pelaku disebabkan tidak ditemukan tanda-tanda dan bercak darah di lokasi penemuan tersebut," kata Rikwanto.

Rikwanto mengatakan, total korban meninggal dalam perkelahian itu ada tiga orang. Satu tersangka sudah ditangkap beserta barang bukti parang. Saat ini, pihak kepolisian masih menyelidiki dan mengusut penyebab utama kasus keributan antarkelompok pemuda tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com