Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Waduk Hormati Jokowi, Sebal Basuki

Kompas.com - 21/05/2013, 13:46 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Walaupun mati-matian menyerang Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atas kebijakannya menertibkan permukiman di bantaran Waduk Pluit, warga masih menghormatinya sebagai seorang pemimpin. Namun, mereka sakit hati dengan ucapan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.

"Target kita mau nurunin si Ahok. Kalau Jokowi sih enggak. Gitu-gitu Jokowi masih ada rasa. Enggak kayak Ahok yang main hantam aja ngomong sembarangan," kata salah seorang warga, Hazari Gemblong, pada Selasa (21/5/2013).

Warga menyadari bahwa mereka memang menduduki tanah negara. Namun, warga meminta perlakuan yang adil dalam proses penertiban untuk normalisasi waduk. Selain itu, warga juga masih menuntut keinginan mereka agar Jokowi mau mengadakan dialog.

"Ini memang program dia (Jokowi) dan tugasnya buat ngerapiin waduk, tapi dengan jiwa manusiawi. Kami menyadari ini program dia biar enggak banjir. Tapi, ya ayo, kita dialog," ujar Hazari.

Namun, terkait Basuki, Hazari mengatakan bahwa warga mengharapkan agar orang nomor dua di DKI Jakarta itu lebih santun dalam berbicara. "Pejabat dari zaman Bung Karno sampai sekarang baru kali ini ada yang ngomong orang miskin enggak tahu diri. Ahok mestinya jangan sembarangan ngomong," ungkapnya.

Warga Muara Baru itu keberatan dengan pernyataan Basuki, seperti menduduki tanah negara tapi minta ganti rugi adalah cara-cara komunis, diberi rusun masih enggak mau orang miskin tahu diri. Selain itu, ada juga pernyataan Basuki yang mengatakan bahwa warga Waduk Pluit seharusnya dipindahkan saja ke Monas atau Ragunan dan remaja putri warga Muara Baru yang menjajakan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com