Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangunan Dirobohkan, Pelebaran Waduk Pluit Terus Dilakukan

Kompas.com - 22/05/2013, 18:05 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Suara mesin alat berat terus terdengar di bantran Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Dua buah mesin backhoe terus bekerja mengangkut puing-puing bekas bangunan futsal untuk dipindahkan ke truk yang silih berganti mengangkut puing-puing tersebut.

Proses pembongkaran bangunan tersebut terus dilakukan. Pembongkaran empat bangunan di bantaran Waduk Pluit telah dilakukan sejak Senin (20/5/2013). Bangunan yang telah dirobohkan meliputi lapangan futsal, tanaman hias, bangunan las, dan bangunan alat-alat berat.

Bangunan alat berat dan las sudah dibongkar total sehingga tinggal membersihkan puing-puing bekas bangunan itu. Sementara itu, bangunan bekas lapangan futsal tinggal menyisakan besi-besi beton berwarna hijau untuk fondasi bangunan. Adapun bangunan di tengah tempat tanaman hias yang terbuat dari bambu sudah dirobohkan, tinggal memindahkan tanaman hias itu sendiri.

Proses pembongkaran bekas lapangan futsal memang memerlukan waktu lebih karena bangunan tersebut terbuat dari tiang-tiang besi. Beberapa pekerja terlihat memotong tiang-tiang besi tersebut dengan menggunakan mesin. Ada yang memotong besi di bagian atap bangunan dan ada juga yang memotong besi-besi tersebut menjadi bagian kecil di bawah bangunan.

"Ini kira-kira perlu seminggu (dari awal perobohan) untuk bersih. Ini soalnya tidak bisa asal dirobohkan, harus dipotong-potong besinya," kata Ridwansyah, seorang pekerja yang sedang membongkar bangunan eks lapangan futsal di Waduk Pluit, Rabu (22/5/2013).

Sementara itu, di belakang bangunan tersebut terlihat empat buah mesin backhoe berwarna kuning yang terus mengeruk tanah di pinggir waduk. Pengerukan ini untuk memperlebar dan memperdalam waduk yang saat ini sudah tidak berfungsi. Tak ayal kawasan ini pun diterjang banjir besar pada Januari 2013.

Beberapa petugas Satpol PP, TNI, dan Brimob terlihat memantau proses pembongkaran ini. Mereka berjaga di warung di depan lapangan futsal. Ada juga yang terlihat mengobrol dengan pekerja. Mereka tampak rileks melaksanakan tugasnya masing-masing, walau panas terik selalu mereka hadapi.

Waduk seluas 80 hektar itu tampak dipenuhi oleh endapan lumpur dan eceng gondok saat dikeruk. Terlihat betapa luas waduk yang dipenuhi oleh rumah-rumah beratapkan seng di bantarannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com