Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Audit JLNT Tanah Abang Tertahan di Kementerian PU

Kompas.com - 27/05/2013, 15:53 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Meski pembangunan proyek Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang dilanjutkan, audit tentang dugaan wanprestasi pada proyek tersebut belum rampung. Audit proyek JLNT tersebut masih tertahan di Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

"Kalau dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sudah selesai 21 Mei (2013), tetapi kan konfirmasi dari Kementerian PU belum selesai," ujar Kepala BPKP Mardiasmo di Gedung Balaikota, Senin (27/5/2013).

Ia menampik bahwa pengumuman hasil audit JLNT itu molor. BPKP telah menargetkan audit tersebut rampung dan siap diserahkan ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Juni 2013.

Komponen-komponen yang diaudit oleh Kementerian PU meliputi detail engineering design (DED), fisik proyek, serta lelang proyek. Jika hasil audit telah keluar, bisa diketahui apakah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta wajib membayar Rp 200 miliar kepada PT Istaka Karya sebagai kontraktor atau tidak.

"Makanya, itu jangan dibayarkan dulu. Menunggu hasil konfirmasi audit Kemen PU supaya akurat dan komprehensif hasilnya," kata Mardiasmo.

Proyek pembangunan JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang terdiri atas tiga paket pembangunan, yaitu paket Casablanca, paket Prof Dr Satrio, dan paket Mas Mansyur. Proyek yang seharusnya selesai tahun 2012 itu tidak kunjung selesai. PT Istaka Karya sebagai kontraktor melanjutkan pekerjaan pembangunan proyek pada tahun ini hingga selama tiga bulan dengan anggaran Rp 200 miliar.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, proyek itu diduga telah wanprestasi karena tak memenuhi jadwal selesai proyek, apalagi Pemprov DKI harus membayar Rp 200 miliar yang telah dikeluarkan PT Istaka Karya. Oleh sebab itulah, audit proyek JLNT dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com