Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Derek Liar Bisa Melenggang Masuk Tol?

Kompas.com - 29/05/2013, 15:08 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Keberadaan derek liar yang kerap beroperasi di jalan tol mengundang tanda tanya. Tanpa tanda khusus atau bukan merupakan derek resmi, mereka bisa melenggang masuk di jalur tol melalui pintu tol resmi yang ada.

Pengawasan aparat dan juga lembaga resmi yang berwenang mengantisipasi aksi derek liar ini juga dipertanyakan. Belum adanya upaya khusus seperti pencegahan di pintu masuk tol terhadap mobil yang diduga sebagai derek liar yang hendak masuk tentu hanya akan membuat kejadian ini kembali berulang.

Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, kerja sama kepolisian bersama pihak Jasa Marga memang diperlukan untuk mencegah masuknya derek liar melalui pintu tol yang ada.

"Ini memang memerlukan kerja sama juga dari pihak Jasa Marga sendiri. Artinya, kalau memang mereka masuk jalan tol, dengan tidak ada pass atau kartu identitas khusus, seperti derek resmi menggunakan pembayaran khusus dari Jasa Marga sendiri, (derek liar) ini bayar secara umum, itu juga sudah tanda tanya," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Rabu (29/5/2013).

Rikwanto mengatakan, kerja sama itu bisa berupa informasi lapangan mengenai ciri khas dari derek yang tidak resmi, termasuk jenis mobilnya. Menurutnya, hal itu bisa diberitahukan bagi kepolisian, termasuk Patroli Jalan Raya (PJR) yang mengawasi keamanan di tol agar bisa mengantisipasinya.

"Jangan sampai mereka (derek liar) berkeliaran di sana, memangsa korban tertentu. (Karena) Sekali dia berhasil, dia akan mengulangi lagi karena cukup menggiurkan hasilnya," ujar Rikwanto.

Rikwanto menjelaskan bahwa penindakan baru dapat dilakukan apabila ada derek liar yang tertangkap tangan tengah beraksi atau diketahui beroperasi tidak pada tempatnya. Sementara mengenai adanya dugaan derek liar yang memiliki pangkalan berupa bengkel di dalam tol, pihaknya masih akan menelusurinya.

"Kapan mereka bergerak, dan gimana penampilan mereka akan dipantau. Bukan tidak mungkin mereka gerak pasang stiker (resmi tertentu) dan copot lagi. Ini menjadi perhatian kita juga," ujarnya.

Izin operasi derek sendiri, lanjut Rikwanto, bukan berasal dari pihak kepolisian. Derek resmi biasanya terdaftar di pihak Jasa Marga. Kepolisian sendiri menyatakan selalu melakukan operasi razia terhadap derek liar.

Seperti pada juli 2012 silam, Polda Metro Jaya menggerebek lokasi derek liar yang berada di kawasan UKI, Jakarta Timur. Berdasarkan catatan Kompas.com, modus para pelaku derek liar yang pernah ada ialah mengelabui korban dengan berpura-pura berteriak ada sesuatu yang rusak dari kendaraan korban sehingga korbannya menghentikan kendaraan.

Pelaku yang berjumlah lebih dari satu orang itu menyiasati dengan mengalihkan perhatian korbannya, sementara yang lain mengutak-atik komponen yang ada pada mobil sehingga mobil tidak bisa distarter dan langsung diderek. Sayangnya, harga jasa yang dipatok derek liar ini cukup tinggi.

Rikwanto mengatakan, setiap waktu bisa saja menjadi jam rawan mengingat aktivitas di tol berlangsung selama 24 jam. Menurutnya, lokasi yang paling sering terjadi ialah di wilayah Jagorawi dan juga Cikampek.

Ia mengimbau masyarakat untuk tidak terkecoh dengan mobil derek liar yang mencoba menawarkan jasa. Menurutnya, masyarakat perlu mengonfirmasi kembali dan harus ada rekomendasi dari Jasa Marga mobil derek dalam kegiatannya.

Kalau ada permasalahan dengan kendaraan di dalam tol, ia mengatakan, masyarakat bisa menghubungi di nomor 110, atau 1717, atau hubungi derek resmi Jasa Marga dengan nomor 02180880123.

"Kalau di jalan jangan mudah panik saat didatangi petugas. Untuk ciri petugas jalan tol jelas, polisi juga jelas. Kalo yang derek liar ini, silakan dikonfirmasikan ke nomor itu," katanya.

Kasus terakhir, komplotan yang diduga sebagai pelaku derek liar berjumlah sekitar enam orang berusaha melawan petugas kepolisian yang curiga dengan keberadaan mereka pada Senin (27/5/2013) malam. Ketika dihentikan, mereka justru balik mengatai petugas dan juga menantang berkelahi petugas. Hingga kini, keberadaan mereka tengah diburu aparat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com