Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNN Minta Jokowi Bangun Tempat Rehabilitasi

Kompas.com - 31/05/2013, 13:23 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Narkotika Nasional (BNN) meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun tempat rehabilitasi di lima kota administratif dan satu kabupaten di Jakarta. Permintaan itu dilakukan terkait tingginya penyalahgunaan narkotika di Jakarta.

Kepala BNN Komisaris Jenderal Anang Iskandar menyatakan, Jakarta menjadi provinsi dengan tingkat penyalahgunaan narkotika tertinggi di Indonesia menyusul di Jawa Timur dan Sumatera Utara. Ada 490.000 penyalah guna narkotika di Jakarta yang wajib menjalani proses rehabilitasi.

"Oleh karena itu, kami menyampaikan masalah itu kepada Gubernur sehingga tahun depan dapat direncanakan membangun tempat rehabilitasi di wilayah DKI. Kita perlu banyak," ujar Anang seusai pertemuan di Balaikota Jakarta, Jumat (31/5/2013).

Anang menyebutkan, pembangunan tempat rehabilitasi tersebut akan didanai oleh APBD DKI Jakarta. Adapun BNN akan menyediakan sumber daya manusia untuk tempat rehabilitasi itu.

Anang mengatakan, dari 490.000 penyalah guna narkotika di Jakarta, BNN hanya mampu melayani kurang dari setengahnya. Selama ini, para penyalah guna narkotika hanya ditampung di dua tempat, yaitu di kantor BNN dan pusat rehabilitasi Lido, Jawa Barat. BNN telah membangun tempat rehabilitasi di Duren Sawit, Jakarta Timur, tetapi baru bisa beroperasi tahun depan.

"Pengguna narkoba harus direhabilitasi kalau ingin tidak ada peredaran narkotika di DKI sehingga tidak ada lagi pengguna di DKI," kata Anang.

Rehabilitasi di puskesmas

Kepala Humas BNN Komisaris Besar Sumirat Dwiyanto menambahkan, penyalah guna narkotika di Ibu Kota berumur antara 10 tahun dan 59 tahun. Sebagian besar berprofesi sebagai pekerja. Dari peta tersebut, BNN yakin bahwa pembangunan tempat rehabilitasi merupakan jawaban selain pemberantasan di tataran produsen narkotika.

Soal rencana pembangunan tempat rehabilitasi, Sumirat mengatakan, tidak hanya soal pembangunan secara fisik, tapi bagaimana juga membangun sistem. Menurut Sumirat, tempat rehabilitasi di Jakarta nantinya bisa masuk ke pelayanan kesehatan di setiap puskesmas. "Memang ini baru awal. Jika tak bisa membangun, mungkin bisa rehabilitasi itu masuk ke puskesmas sebagai sebuah pelayanan sendiri," ujar Sumirat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com