Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senjata Pembunuh Tito Kei Diduga Pistol FN

Kompas.com - 01/06/2013, 06:21 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jenis senjata yang digunakan penembak Fransiskus Refra atau Tito Refra Kei dan Ratim diduga berjenis FN, kependekan dari "Fabrique Nationale". Dugaan penggunaan pistol buatan Belgia itu diungkapkan Kepala Kepolisian Resor Kota Bekasi Komisaris Besar Priyo Widianto di lokasi kejadian, Sabtu (1/6/2013) dini hari.

"Diperkirakan si pelaku menggunakan jenis senjata FN. Tapi dugaan ini perlu kita uji balistik terlebih dahulu, baru bisa pastikan," ujar Priyo. Dia menjelaskan, dugaan tersebut didasarkan pada penemuan satu selongsong peluru dan satu proyektil peluru yang masing-masing ditemui secara terpisah di lokasi kejadian.

Proyektil diketahui berada di sekitar 10 meter dari tempat korban atas nama Fransiskus Refra dan selongsong peluru ada di titik yang diduga tempat si pelaku melepaskan timah panasnya. Priyo pun belum bisa memastikan apakah dua bagian pada peluru tersebut berasal dari satu peluru yang sama atau tidak.

Barang bukti tersebut pun dibawa ke Markas Polda Metro Jaya untuk penyelidikan lebih lanjut. "Rencananya, besok (hari ini, Sabtu) pukul 08.00 WIB akan ada olah TKP. Kami akan lihat, mudah-mudahan ada yang tersisa karena ini sudah malam," lanjutnya.

Tito Kei dibunuh dengan cara ditembak di bagian kepala pada Jumat (31/5/2013) sekitar pukul 20.00 WIB di warung milik Ratim di Jalan Titian Raya Indah, RT 03 RW 11, Kalibaru, Medan Satria, Bekasi, Jawa Barat. Pelaku diduga berjumlah satu orang.

Selain Tito, pelaku juga menembak Ratim yang akhirnya tewas di RS Ananda, Bekasi. Tito tewas dengan peluru menembus kepala, dari bawah mata kanan dan keluar di rahang kanan. Sementara itu, Ratim mendapat tembakan di dada. Jenazah Tito dan Ratim kemudian dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com