Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Ratim Ikut Jadi Sasaran Tembak?

Kompas.com - 01/06/2013, 16:50 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.COM - Penembakan Tito Refra Kei dan Ratim (70), pemilik warung rokok yang jadi tempat kejadian perkara, di jalan Titian Indah Raya, RT 03 RW 11 Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Medan Satria, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (31/5/2013) sekitar pukul 20.00 WIB mengundang tanya. Apa pasal Ratim, selaku pemilik warung, turut jadi sasaran penembak.

Asih (52), pemilik bengkel sepeda di samping lokasi kejadian mengatakan hanya mendengar suara minta tolong dari anak pemilik warung itu setelah aksi penembakan terjadi. Saat kejadian Asih tengah menonton televisi di dalam rumahnya yang berjarak 10 meter dari lokasi kejadian. "Saya cuma dengar anaknya Pak Ratim teriak minta tolong, 'Abah, tolongin bapak saya'. Saya juga enggak tahu kenapa ditembak," kata Asih, Sabtu (1/6/2013).

Belum diketahui motif pelaku turut menembak Ratim. Menurut Asih, Ratim adalah warga Kuningan, Jawab Barat. Pria itu sudah berjualan sekitar 30 tahun di lokasi tersebut. "Jenazah (Ratim) katanya sudah dibawa pagi tadi ke Kuningan," ujar Asih.

Seorang warga lain, NR (36), mengatakan dirinya lewat di lokasi kejadian beberapa menit sebelum peristiwa berlangsung. NR melintas dari kompleks Harapan Jaya melewati gang kecil di samping warung. Saat itu, ia sepintas melihat Ratim berdiri di samping meja, posisinya melihat ke arah meja tempat Tito dan tiga rekannya  beraktivitas. NR kurang memperhatikan posisi Tito. Menurut keterangan Asih, Tito biasanya duduk di pojok kiri bangku, menghadap ke jalan Titian Indah Raya.

NR mengatakan tidak tahu mengapa Ratim turut menjadi korban tewas akibat tembakan pelaku tak dikenal tersebut. "Kalau bilang salah sasaran, tapi cuma dua kali tembak. Mungkin ada salah satu ciri-ciri yang takut dikenalin. Katanya dari dekat, tapi masa salah sasaran jarak dekat," kata NR.

Ipeh (31), penjual bensin di samping rumah Asih, mengatakan, ia tengah menyaksikan tayangan televisi saat kejadian berlangsung. Ia sempat menyaksikan sekilas kejadian. Ipeh menonton televisi yang diletakan di depan teras rumah tempatnya berjualan bensin. "Saya lihat (orang-orang) pada loncatnya. 'Ada penembakan'," begitu suara yang didengarnya dari lokasi.

Ipeh melihat beberapa rekan Tito berlari. Menurutnya, rekan Tito yang selamat itu mungkin berusaha mengejar pelaku. "Mereka (rekan-rekan Tito Kei) juga yang menolong korban untuk dibawa ke rumah sakit," ujarnya.

Tito tewas di tempat kejadian dengan luka tembak di bagian dekat mata, tembus belakang. Ratim tewas dengan luka tembak di dada.

Suasana rumah duka, tempat jenazah Tito dibaringkan masih dipenuhi pelayat dan kerabat. Beberapa petugas kepolisian dari Sabhara Polda Metro Jaya dan aparat Polresta Bekasi Kota juga terlihat dilokasi.

Pihak kepolisian belum membeberkan kronologi kejadian itu serta motif pelaku. TKP kini sudah ditutup dengan garis polisi. Petugas masih berjaga di sekitar kompleks itu untuk tujuan pengamanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com