Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Molotov dan Tombak di Taman Pulogebang

Kompas.com - 05/06/2013, 13:35 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak kepolisian menemukan sejumlah benda seperti tombak dan jeriken berisi bensin yang diduga akan digunakan warga untuk perlawanan menolak penggusuran lokasi permukiman liar di Taman Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur. Beberapa benda tersebut kemudian ada yang diamankan petugas dari lokasi permukiman warga.

"Tadi kita temukan tiga tombak, satu jeriken bensin isi 20 liter, ban bekas," ujar Kapolrestro Jakarta Timur Kombes Mulyadi Kaharni saat dijumpai di lokasi, Rabu (5/6/2013).

Selain itu, kata Mulyadi, ditemukan juga botol yang diduga sebagai bom molotov yang digunakan warga untuk melempari petugas pada pagi hari tadi.

"Tadi warga ada yang melempar petugas dengan bom molotov, itu di depan banyak pecahan kacanya," ujar Mulyadi.

Mulyadi mengatakan, tidak ada pihak yang diamankan olehnya terkait hal tersebut. Hanya beberapa barang bukti kemudian diamankan oleh petugas. Sementara itu, penggunaan gas air mata terpaksa dilakukan untuk membubarkan warga yang hendak melawan.

"Laporan korban tidak ada," tutup Mulyadi.

Sebelumnya, warga permukiman liar yang tinggal puluhan tahun dan rata-rata bekerja sebagai pengumpul barang bekas menolak digusur. Mereka melakukan perlawanan dengan membakar ban dan menutup Jalan Raya Bekasi yang ada di depan jalur masuk menuju permukiman liar warga.

Selain itu, dua titik pada jalur akses masuk juga tampak menghitam akibat ban yang dibakar oleh warga. Tumpukan kawat juga berserakan di jalan.

Sekitar 1.000 aparat gabungan yang terdiri dari 600 petugas Satpol PP, 250 personel Polres Metro Jakarta Timur, dan 50 prajurit TNI membantu mengamankan eksekusi lahan permukiman liar tersebut. Warga yang sempat melawan dan memblokade jalur akhirnya dapat dibubarkan dan kondisi berlangsung kondusif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com