Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpol PP dan Warga Waduk Pluit Kini Akur

Kompas.com - 06/06/2013, 16:50 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam mengamankan kawasan Waduk Pluit saat Pemprov DKI menormalisasi waduk tersebut, tak jarang personel Satpol PP mendapat perilaku yang tidak menyenangkan dari warga setempat.

Personel Satpol PP kerap dilempari oleh batu maupun dihadang dengan menggunakan senjata atau perlatan tajam maupun tumpul. Salah seorang personel Satpol PP, Rama (27) mengatakan saat ini kondisi Waduk Pluit sudah lebih kondusif jika dibandingkan dengan pembongkaran bangunan pertama kali. "Sekarang sudah lebih aman dan kami juga sering mengobrol bersama warga di sini. Kita juga sering minum kopi di warung warga," kata Rama kepada Kompascom, di Waduk Pluit, Jakarta Utara, Kamis (6/6/2013).

Rama yang sejak awal diturunkan untuk menjaga keamanan Waduk Pluit mengaku, dia dan teman-temannya sering dilempari oleh beberapa warga, terutama saat eksekusi pembongkaran rumah warga berlangsung. Beruntung, kakinya hanya lebam dan tidak sampai terluka karena terkena benda tajam. "Memang dulu suka dilempar batu. Tapi, sepertinya mereka yang melempar batu itu juga diperintah oleh oknum yang punya kepentingan di sini," ujar dia.

Hal senada juga diungkapkan Endip (30) yang mengaku bingung saat ia menghadapi warga yang memukulnya. Namun, ia tidak diperbolehkan menggunakan kekerasan dalam menghadapi warga. Walaupun pentungan selalu ada untuk berjaga-jaga, namun Endip memegang prinsip Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang memerintahkan personel Satpol PP untuk tidak menggunakan kekerasan dalam menjalankan tugasnya.

"Kalau ada yang melempar batu, saya berusaha sabar saja. Warga kan juga wajar marah karena rumahnya digusur. Tapi, mereka ternyata orangnya baik-baik," kata Endip.

Sebelumnya diberitakan, proses normalisasi atau pengerukan Waduk Pluit sempat mengalami gangguan beberapa waktu lalu. Sejumlah warga melempari alat berat dengan menggunakan batu sehingga para pekerja melarikan diri.

Warga yang protes kala itu menganggap bahwa keberadaan alat berat meresahkan warga sekitar waduk. Warga mengira alat berat itu hendak digunakan untuk menggusur permukiman warga di sekitar waduk. Saat ini, personel Satpol PP masih terus menjaga kawasan Waduk Pluit. Selain Satpol PP, pihak kepolisian setempat dan militer juga turut menjaga bahkan mendirikan tenda di dekat Waduk Pluit untuk berjaga-jaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com