Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Tak Ingin Ibu Kota Lebih Kejam dari Ibu Tiri

Kompas.com - 13/06/2013, 18:43 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menginginkan agar stigma kejamnya kehidupan di Ibu Kota dihilangkan. Menurut Basuki, Jakarta sebagai ibu kota negara harus menjadi tempat bagi semua orang meraih keberhasilan.

"Prinsipnya itu jangan mengatakan, 'Ibu Kota lebih kejam daripada ibu tiri'. Itu kalimat yang salah. Kalimat yang benar itu, 'Ibu Kota lebih baik daripada ibu kandung yang miskin'. Artinya, Ibu Kota harus menjadi tempat orang-orang bisa sukses," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (13/6/2013).

Basuki menjelaskan, pepatah itu berarti apabila seseorang memiliki sebuah peluang usaha yang bagus, tetapi tidak memiliki modal, maka pemerintah wajib memberikan media dan fasilitas bagi mereka yang ingin menyambung nafkah di Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pun berkeinginan untuk menyediakan modal, lokasi, dan pasar untuk mereka para calon pengusaha sukses.

"Jadi Anda yang dari pegawai biasa, terus jadi berpengalaman, kemudian naik pangkat lagi menjadi pengusaha yang berhasil. Semua ini tidak akan mungkin terjadi kalau tidak difasilitasi pemerintah," kata Basuki.

Dari pemikiran itulah, Pemprov DKI berencana membuat sebuah pesta rakyat yang dapat menampung semua usaha kecil dan menengah (UKM) di Jakarta. Pemprov DKI berupaya mencari lokasi yang pas untuk dapat menampung para pelaku UKM tersebut. Oleh karena itu, Monumen Nasional (Monas) akan disulap sebagai ikon pameran produk UKM Jakarta.

Tahun ini, Pemprov DKI berencana membangun lahan parkir dan ruang pameran di bawah tanah Monas. Kawasan tersebut akan menyambung sampai Stasiun Gambir. "Jadi, kalau orang luar kota ke Jakarta, mereka berpikir produk Jakarta dari makanan atau apa pun, ingatnya ke Monas," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com