Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: BBM Naik, Harus Ada Jaminan Harga Sembako Tak Naik

Kompas.com - 14/06/2013, 15:36 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sepakat jika subsidi bahan bakar minyak (BBM) justru dinikmati oleh masyarakat menengah ke atas, bukan warga miskin. Namun, jika harganya dinaikkan, maka yang harus diwaspadai adalah pengaruh terhadap kenaikan harga kebutuhan pokok.

Hal tersebut, kata Basuki, akan membebani masyarakat. Terlebih lagi, pemerintah tidak memiliki stok kebutuhan pokok untuk warga miskin.

"Kalau BBM naik, menjadi inflasi dan sembako naik, kasihan rakyat karena kita tidak siapkan jaminan sembako di kantor kelurahan," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (14/6/2013).

Jaminan tidak ada kenaikan harga kebutuhan pokok justru yang paling dibutuhkan oleh masyarakat saat ini. Menurut mantan Bupati Belitung Timur itu, selain membutuhkan jaminan harga kebutuhan pokok tidak naik, masyarakat yang ekonominya menengah ke bawah membutuhkan jaminan pendidikan, jaminan kesehatan, jaminan perumahan, dan jaminan tempat usaha.

Di samping itu, Pemprov DKI juga perlu menyediakan transportasi massal yang memadai dan nyaman sebanyak-banyaknya. Dengan demikian, warga mau untuk beralih dari kendaraan pribadi menjadi transportasi massal.

"Yang penting, kita sediakan transportasi massal yang murah, nyaman, aman, dan terjangkau," ujarnya.

Untuk diketahui, rencana pemerintah mengurangi subsidi untuk BBM akan segera dilaksanakan. Kebijakan itu diambil untuk menyelamatkan keuangan negara walau berdampak pada naiknya harga BBM.

Guna meredam dampak kenaikan harga BBM itu, empat kompensasi disepakati Sekretariat Gabungan, dan akan diajukan pemerintah dalam Rancangan APBN Perubahan 2013. Empat kompensasi tersebut ialah bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM), program keluarga harapan (PKH), bantuan siswa miskin (BSM), dan beras untuk rakyat miskin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com