Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LSI: BLSM Pasti Jadi Bahan Kampanye Partai Demokrat

Kompas.com - 23/06/2013, 20:25 WIB

nasional.kontan.co.id Ilustrasi BLSM

JAKARTA, KOMPAS.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) memprediksi program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) langsung disambut Partai Demokrat untuk bahan kampanye menjelang Pemilu 2014.

"Dipastikan program BLSM jadi materi kampanye Demokrat dan calegnya. Era SBY memberi bantuan sosial pada dua kali kampanye. Itu hampir pasti dikapitalisasi Demokrat," ujar peneliti LSI Adjie Alfaraby di Jakarta, Minggu (23/6/2013).

Menurut Adjie, tak bisa dihindari, setelah sekian lama terpukul oleh isu korupsi sejumlah kadernya, Partai Demokrat kini memiliki strategi menaikkan elektabilitasnya. Lewat program BLSM, mereka bisa dianggap masyarakat sangat berjasa.

"Bagi mereka, ini adalah sesuatu yang bisa dijual. Kemarin, kasus korupsi menutup semua yang bisa dijual Demokrat. Dengan ada kasus ini bisa dijual dan disampaikan saat kampanye," ungkap Adjie.

Berdasarkan hasil survei LSI, program BLSM menciptakan efek elektoral positif terhadap SBY dan partainya. Sebanyak 49,45 persen publik menyatakan Demokrat paling berjasa menjalankan program ini. Hanya 16,73 persen publik yang menilai partai politik lain yang berjasa.

Apalagi, penyaluran BLSM ini disetujui sekitar 58,92 persen publik. Ada juga yang tidak setuju yakni 29,12 persen. Mereka yang setuju pemberian BLSM ini datang dari lintas segmen masyarakat.

"Namun mayoritas publik pesimis program ini akan tepat sasaran kepada warga miskin. Hanya 24,27 persen saja publik yang yakin penyaluran BLSM ini akan tepat sasaran. Sementara 72,33 persen tidak yakin penyalurannya tepat sasaran," ujarnya.(Yogi Gustaman)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

    Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

    Megapolitan
    Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

    Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

    Megapolitan
    Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

    Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

    Megapolitan
    Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

    Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

    Megapolitan
    Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

    Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

    Megapolitan
    Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

    Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

    Megapolitan
    Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

    Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

    Megapolitan
    Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

    Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

    Megapolitan
    Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

    Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

    Megapolitan
    Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

    Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

    Megapolitan
    Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

    Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

    Megapolitan
    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

    Megapolitan
    Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

    Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

    Megapolitan
    Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

    Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

    Megapolitan
    Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

    Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com