Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AJI Jakarta Beri Apresiasi untuk Lima Karya Jurnalistik

Kompas.com - 24/06/2013, 05:44 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Lima karya jurnalistik mendapat penghargaan Apresiasi Jurnalis Jakarta (AJJ) 2013. "Manfaat publik" menjadi salah satu kriteria utama dari penentuan pemenang apresiasi ini. AJJ 2013 digelar Aliansi Jurnalistik Independen (AJI) Jakarta, dan hasilnya diumumkan pada Minggu (23/6/2013).

AJJ 2013 merupakan bagian dari Pesta Media 2013 yang mengangkat tema "Tetap Independen, Tidak Partisan", yang digelar di Galeri Nasional, Jakarta. Lima karya jurnalistik tersebut mewakil kategori media cetak, online, radio, televisi, dan foto.

Karya jurnalistik dari mingguan Mingguan Kontan memenangi kriteria media cetak. Judul karya itu adalah "Arisan Kenaikan Harga, Kelangkaan Bawang dan Carut Marut Tata Niaga Komoditas", yang ditulis oleh Arief Ardiansyah, Anastasia Lilin Yuliantina, dan Andri Indradie.

Adapun kategori media online dimenangkan oleh Republika Online dengan tulisan "Kondisi Citarum di Hulu dan Hilir" karya Erik Purnama Putra. Sementara itu, kategori radio dimenangi reportase "Perjuangan Bidan Bergaji Rp 15 Ribu" karya Yudi Rahman dari Kantor Berita Radio (KBR) 68 H.

Untuk kategori televisi, reportase "Menanti Aksi Pemerintah di Geylang" karya Monique Rijkers dari Metro TV menjadi pemenang AJJ 2013. Sementara itu, kategori foto dimenangkan oleh Fransiskus P Simbolon dari Harian Kontan, dengan judul foto "Emma Menjemput Mimpi di Ibukota".

Juri AJJ 2013 adalah Wenseslaus Manggut, Redaktur Pelaksana Viva.co.id, untuk kategori media cetak dan online. Sementara itu, juri kategori televisi adalah Eddy Suprapto, Wapemred RCTI. Adapun juri kategori radio adalah Margiyono, pendiri Indonesia Online Advocacy, dan juri kategori foto adalah Arbain Rambey dari Kompas.

Kriteria penentuan pemenang AJJ 2013 adalah manfaat publik, kemampuan menggali data di lapangan, menembus narasumber yang tepat, orisinalitas, penulisan atau penyajian serta bahasa yang digunakan, dan etika jurnalistik. AJJ 2013 diikuti 71 karya. Perhelatan ini digelar tiap tahun sejak 2002, dengan tujuan mendorong para jurnalis dan media untuk meningkatkan kualitas karya yang memberi manfaat publik.

Komentar juri

Menurut para juri, sejumlah karya yang dikirimkan ke AJJ 2013 secara umum sudah bagus. "Namun, pengambilan tema, angle berita dan obyek foto belum ada yang baru. Semua masih bermain dalam isu-isu lama, meskipun manfaatnya untuk publik juga dinilai penting," kata Wenseslaus Manggut.

Sebagian besar karya yang didaftarkan, tambah Wenseslaus, sudah mengedepankan investigasi dan laporan mendalam. Namun, menurutnya, sebagian besar masih mengandalkan penggalian data dari internet. "Penting menilai kemampuan reporter menggali data langsung di lapangan, menelusuri apa yang terjadi di lapangan, dan menginformasikan kepada publik secara lengkap," tegas dia.

Selain itu, lanjut Wenseslaus, kerap kali tulisan mengabaikan verifikasi dari para pihak terkait. "Padahal info dan data penting mungkin bisa diperoleh dari hasil verifikasi tersebut," imbuh dia.

Dari kategori foto, Arbain Rambey menilai secara umum karya foto yang mengikuti AJJ 2013 sudah bagus. "Namun masih kalah kualitasnya dibandingkan karya foto yang masuk 5-6 tahun lalu untuk lomba yang sama," ujar dia. Salah satu kritik paling mendasar yang dia lontarkan adalah untuk pilihan obyek gambar yang berkutat di persoalan banjir dan kemacetan Jakarta yang sudah umum.

"Mungkin mereka para fotografer tidak mempunyai waktu khusus untuk hunting obyek yang bagus, sebab kemampuan mencari obyek gambar yang bagus itu butuh kejelian," kata Arbain Rambey. Ia menilai internet telah mempengaruhi kualitas karya fotografer sehingga hanya ingin mengambil obyek yang umum.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com