"Harusnya cabut izin trayek, tapi sulit. Armada kita terbatas. Ini dimanfaatkan mereka," ujarnya di Gedung Balaikota, Senin (24/6/2013).
Menurut mantan Bupati Belitung Timur tersebut, kondisi jumlah angkutan kota yang terbatas dimanfaatkan oleh para pengusaha angkot nakal yang hanya orientasi pada keuntungan semata. Basuki atau yang akrab disapa Ahok itu menilai, pencabutan trayek bagi pengusana angkot yang nakal baru dapat dilakukan saat jumlah unit angkot melebihi jumlahnya saat ini.
Oleh sebab itu, Pemprov DKI akan mempercepat pengadaan 1.000 skala sedang yang beroperasi di Jakarta. "Kalau bus kita sesuai kebutuhan mereka tidak bisa semena-mena. Kalau ada pelanggaran kan tinggal cabut trayeknya aja," ucap pria yang akrab disapa Ahok itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengungkapkan, saat ini pihaknya hanya menertibkan angkot-angkot nakal yang mencuri start menaikkan tarif dengan menilang.
"Angkutan yang kedapatan telah menaikkan tarif sebelum keputusan akan sanksi tilang. Beberapa titik yang dirazia ialah Pasar Senen, Jalan Sudirman, serta Pasar Jatinegara," ujarnya.
Sebelumnya, kenaikan harga bahan bakar minyak Sabtu (22/6/2013) lalu berimbas terhadap kenaikan sejumlah harga, salah satunya yakni tarif angkutan kota. Di DKI Jakarta, penyesuaian tarif angkot tengah dalam pembahasan dan diharapkan tarif baru keluar 1 Juli 2013.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.