Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembebasan Lahan di DKI Terhambat Aturan

Kompas.com - 25/06/2013, 17:12 WIB
Andy Riza Hidayat

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah program kegiatan pembebasan lahan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tahun ini tepaksa tertunda. Penyebabnya, proses pengadaan lahan memerlukan waktu panjang dan dilaksanakan oleh Badan Pertanahan Nasional.

"Ada pembebasan lahan di 35 titik yang harus kami tunda. Kegiatan itu tidak mungkin kami lakukan tahun ini. Jika mengikuti aturan itu, pengukuran lahan saja baru selesai September tahun ini," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Manggas Rudi Siahaan, Selasa (25/6/2013).

Rudi mengatakan, pembebasan lahan tersebut sangat penting. Sebagian besar terkait dengan penanganan masalah banjir.

Beberapa titik pembebasan lahan itu di antaranya pembebasan lahan Kali Lagoa Tirem, pembebasan lahan Kali Cijantung, pembebasan lahan Waduk Ciracas, dan pembebasan lahan tembus di sekitar Stasiun Cakung. Masih ada 31 program pembebasan lahan di Dinas Pekerjaan Umum yang tertunda.

Hal serupa terjadi pada Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta serta Dinas Permukiman dan Gedung Pemerintah. Sejumlah anggaran di tiga dinas tersebut tidak terpakai.

Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta Widyo Dwiyono mengatakan, aturan yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Pembangunan bagi Kepentingan Umum itu bukannya membuat proyek pembebasan lahan semakin sederhana, melainkan semakin rumit dan panjang.

Selasa ini, Komisi D (Bidang Pembangunan) DPRD DKI Jakarta menggelar pertemuan dengan tiga dinas tersebut dan Badan Pertanahan Nasional. Dalam pertemuan itu dibahas persoalan yang menghambat program pembebasan lahan.

"Perlu ada terobosan untuk menyelesaikan persoalan ini. Jika tidak, maka banyak program yang akan terhambat karena aturan," kata Sanusi, anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

    Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

    Megapolitan
    Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

    Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

    Megapolitan
    Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

    Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

    Megapolitan
    Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

    Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

    Megapolitan
    Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

    Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

    Megapolitan
    Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

    Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

    Megapolitan
    Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

    Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

    Megapolitan
    Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

    Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

    Megapolitan
    Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

    Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

    Megapolitan
    [POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

    [POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

    Megapolitan
    Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

    Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

    Megapolitan
    Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

    Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

    Megapolitan
    Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

    Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

    Megapolitan
    Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

    Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

    Megapolitan
    Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

    Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com