Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Progresif Komuter Dipastikan Berlaku 1 Juli

Kompas.com - 26/06/2013, 15:21 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mulai 1 Juli 2013, PT KAI Commuter Jabodetabek mulai menerapkan sistem pembayaran e-ticketing multitrip atau sistem kartu dengan menggunakan saldo. Untuk peluncurannya nanti, PT KCJ sudah menyiapkan 200.000 tiket yang akan disebar di seluruh stasiun di Jabodetabek.

Selain menetapkan sistem e-ticketing, PT KCJ juga akan mulai menerapkan tarif progresif bersubsidi. Tiket tersebut dapat dibeli di 60 stasiun di Jabodetabek.

"Mulai 1 Juli e-ticketing multitrip dan tarif PSO (Public Service Obligation) sudah diterapkan secara menyeluruh. Nanti penumpang akan lebih mudah dan murah dalam menggunakan jasa KRL," terang Dirut PT KCJ Tri Handoyo.

Sementara itu, untuk menyosialisasi dan mengedukasi penumpang dalam penggunaannya, e-ticketing multitrip ini sudah dapat dipesan mulai tanggal 24 Juni 2013. Akan tetapi, semasa sosialisasi ini, tiket multitrip belum disubsidi.

Harga tiket masih menggunakan harga sebenarnya. Untuk tiket KRL dari Bogor menuju Jakarta Kota, penumpang akan dikenakan tarif sebesar Rp 9.000. Sementara itu untuk tarif yang sudah diberikan subsidi, penumpang akan membayar sebesar Rp 2.000 untuk lima stasiun pertama, lalu Rp 500 untuk tiga stasiun selanjutnya.

Untuk pembelian tiket multitrip atau tiket berlangganan ini, akan dijual seharga Rp 33.000. Pembelian perdana kartu ini sudah berikut saldo sebesar Rp 13.000. "Kita bekerja sama dengan beberapa bank, harga kartu tersebut Rp 20.000 lalu langsung ada saldonya Rp 13.000, jadi untuk pembelian kartu perdana seharga Rp 33.000," jelas Tri.

Jika saldonya habis, tiket berlangganan ini dapat diisi ulang pada loket-loket stasiun yang ada di Jabodetabek. Pengisian ulang ini terdapat pilihan nominal, mulai dari Rp 5.000, Rp 10.000, Rp 20.000, Rp 50.000, Rp 100.000, sampai Rp 1 juta.

Kartu berlangganan ini juga tidak memiliki masa kedaluarsa. Seluruh saldo yang ada pada kartu tersebut dapat digunakan tanpa batas waktu sehingga kartu tersebut tidak akan hangus walaupun tidak digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com