Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Lanud Pondok Cabe: Yang Jatuh Hanya Parasut

Kompas.com - 27/06/2013, 14:50 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang warga Pondok Cabe mengaku melihat tiga orang penerjun TNI jatuh ke perumahan warga karena parasut tak terbuka. Namun, hal itu dibantah oleh Polisi Perairan dan Udara Pondok Cabe.

"Tidak ada, Mas. Ini saja mau terbang lagi. Kalau ada yang jatuh pasti latihan dihentikan," ujar petugas tersebut kepada Tribunnews.com, Kamis (27/6/2013).

Sebelumnya, seorang warga Pondok Cabe, Ciputat, mengaku melihat tiga penerjun payung tersebut gagal mendarat saat melakukan latihan di Lapangan Terbang Pondok Cabe, Ciputat, Kamis (27/6/2013). Mereka mendarat di rumah warga karena parasut yang dipakai tidak terbuka.

"Saya melihat payung tiga tentara itu tidak mengembang secara sempurna. Dua orang dari mereka jatuh di atap perumahan penduduk, dan seorang lainnya jatuh di atas sebuah pabrik jamu," ujar Indra, salah seorang warga yang menyaksikan jatuhnya penerjun TNI.

Kemudian, sejumlah prajurit TNI berkeliling menggunakan sepeda motor mencari lokasi jatuhnya penerjun di sekitar Pangkalan Udara Pondok Cabe, Tangerang Selatan. Mereka bertanya kepada warga di mana lokasi penerjun yang jatuh.

"Mereka cari penerjun yang jatuh. Ada di atap gedung ini," kata Indra.

Menurut Indra, dari puluhan prajurit TNI yang terjun tampak beberapa tak terbuka parasutnya. Mereka jatuh menghantam atap rumah warga.

Namun kesaksian Indra berbeda dengan keterangan Aris, yang juga warga Pondok Cabe V. Menurutnya, yang terjatuh hanya parasut saja.

"Cuma parasutnya aja, tidak ada korban," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat Sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat Sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com