Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembak Bokong Polisi Masih Berkeliaran Bebas

Kompas.com - 28/06/2013, 18:32 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com — Peristiwa percobaan perampokan yang menyebabkan Didik Puguh (43), seorang nasabah bank sekaligus anggota kepolisian mengalami luka tembak pada bokongnya, sudah berlalu hampir tiga pekan. Namun, hingga kini belum ada titik terang siapa pelakunya.

Kepala Subbag Humas Polres Kediri Kota, Ajun Komisaris Polisi Surono, mengaku masih terus melakukan serangkaian penyelidikan sebagaimana prosedur pengungkapan sebuah kasus. "Upaya Pengungkapan masih terus dilakukan," katanya saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (28/6/2013).

Menurut Surono, sudah ada beberapa orang yang dimintai keterangan sebagai saksi. Dari pemeriksaan itu, akhirnya mengerucut pada tiga orang saksi yang mengetahui betul peristiwa yang terjadi siang bolong itu.

Bahkan, banyak dari mereka mengaku mengetahui adanya letusan senjata api. Surono menambahkan, pengungkapan juga dilakukan dari sisi barang bukti yang berhasil dikumpulkan usai peristiwa itu. Salah satunya adalah sebuah proyektil peluru yang berhasil diumbar pelaku.

"Proyektil masih dimintakan pemeriksaan ke Labfor Polda. Hasil pengujiannya belum turun," imbuhnya.

Sambil menunggu hasil itu, Surono menandaskan, petugas tetap melakukan penyelidikan yang difokuskan pada pemeriksaan lokasi kejadian. Dari situ diharapkan dapat mempertajam pengumpulan bahan keterangan sehingga mempermudah pengungkapan.

Sebelumnya diberitakan, Bripka Didik Puguh menjadi korban kejahatan perampok bersenjata api seusai mengambil uang tunai Rp 143 juta dari bank, Jumat (7/6/2013). Personel Polisi yang bertugas di Polsek Kediri Kota itu ditembak dari jarak dekat saat sedang berhenti di persimpangan empat persis di lampu lalu lintas Jalan Perintis Kemerdekaan.

Tembakan tersebut mengenai bokongnya dan menyebabkan proyektil dari senjata yang diduga berjenis revolver itu bersarang di dalamnya. Bripka Didik dapat menyelamatkan diri setelah memacu motornya menuju Rumah Sakit Baptis untuk mendapatkan pertolongan.

Sementara, pelaku yang terdiri dari dua orang yang mengendarai motor Yamaha Vixion kabur tanpa mendapatkan hasil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com