Semakin unik, Jokowi mengenakan topi seperti layaknya seorang kaisar maupun prajurit di suatu suku, dengan akar-akar yang terbuat dari rotan, menjalar sampai sembilan akar. Ternyata, ide kostum hias uniknya berasal dari sang kreator, Heru Mataya Prasetyo. Ia merupakan Direktur Artistik Jakarnaval 2013.
Hal senada juga disampaikan Ketua Panitia Penyelenggara HUT DKI Jakarta ke-486, Sylviana Murni. Asisten Pemerintahan itu mengatakan bahwa konsep kostum Jokowi terinspirasi dari kostum seorang panglima Jawa Ningrat. Kostum Jokowi merupakan kostum yang biasanya dipakai oleh raja-raja yang memiliki kasta tertinggi.
Dalam kesempatan lain, Gubernur Jokowi mengaku hanya terima jadi dan tinggal menggunakannya. Jokowi memang sengaja untuk tampil beda dalam pergelaran Jakarnaval. Jauh hari sebelum pelaksanaan Jakarnaval, Jokowi pun telah berjanji untuk menggunakan kostum yang unik. Kendati demikian, ia pun mengaku terkejut saat diberikan kostum tersebut.
"Enggak tahu, ada baju, saya pakai begitu saja. Ah, yaa saya bukan desainer. Kira-kira anunya (konsepnya) seperti ini, kemudian muncul kostumnya seperti ini," kata Jokowi.
Namun, Jokowi mengaku kesulitan menggunakan topi uniknya itu. Pasalnya, topi itu berat dan membuat Jokowi berulang kali melepas dan menggunakannya kembali. Sepanjang Balaikota-Bundaran Hotel Indonesia (HI), paling tidak sekitar setiap lima menit, rombongan arak-arakan Jokowi berhenti untuk mencopot topi, mengelap keringat, dan istirahat minum.
Seusai merelaksasikan kepalanya, Jokowi kembali menggunakan topinya tanpa dibantu para ajudannya. Kejadian itu berulang hingga ia menuju panggung utama di Bundaran HI. "Mau coba? Topinya itu berat banget. Di sini sudah pusing (sambil menunjuk kepalanya). Kalau tadi, minumnya enggak tahu sudah berapa botol. Pusing," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.