"Sudah kita parkir di dewan, sejak tahun 2012 lalu. Tinggal mereka menentukan," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta, Arie Budiman, di Balaikota, Senin (1/7/2013).
Arie menjelaskan, dalam rancangan perda itu tercantum strategi pelestarian kebudayaan Betawi yang berlandaskan prinsip kebudayaan menjadi ideologi pembangunan.
"Seperti yang Pak Gubernur (Joko Widodo) selalu bilang, enggak melulu soal ekonomi, investasi dan sebagainya, tapi kebudayaan itu juga penting," lanjut Arie.
Sementara menunggu rancangan perda disahkan, menurut Arie, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI juga berupaya menampilkan budaya Betawi di hotel-hotel berbintang. Hal tersebut, lanjut Arie, disambut baik oleh pengelola hotel-hotel berbintang itu.
"Kebudayaan semestinya menjadi kepentingan semua pihak. Harusnya ada kepekaan, visinya kan membangun Jakarta berbudaya, harusnya respons teman-teman dewan (DPRD) cepat," ujar Arie..
Sebelumnya, Gubernur Jakarta Joko Widodo mengaku berharap, hotel-hotel berbintang di DKI menampilkan kebudayaan Betawi dalam agenda acara mereka. Kebudayaan itu diharapkan ditampilkan oleh kelompok-kelompok seni yang ada di masyarakat, misalnya SMK Seni Budaya Betawi di Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.