"Kami selalu berhati-hati mengelola masalah ini. Saya bingung limbah apa yang dimaksud karena selama ini tidak pernah ada keluhan dari warga mengenai hal itu," kata General Manager (GM) PT Indoguna Utama, Petrus Fajar Bhakti, pada Selasa (2/7/2013) malam.
Meski begitu, Petrus menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan pengecekan dan akan bertanggung jawab jika benar air berbau tak sedap yang dikeluhkan warga Jalan Taruna berasal dari limbah perusahaannya.
Sebelumnya, seorang warga Jalan Taruna, Anisa Sunyoto (46), mengeluh soal air berbau tak sedap di lingkungannya. Menurut Anisa, air berbau tak sedap di lingkungannya adalah air limbah PT Indoguna Utama yang dibuang ke saluran air di permukiman warga dan ini bukan pertama kalinya ia mengalami hal itu sejak tinggal di Jalan Taruna pada 2004.
Sementara itu, Ketua RT 08 RW 04, Anas Bakri (58), mengatakan, warganya yang terkena dampak air berbau tak sedap itu mencapai 24 kepala keluarga. Menurut Anas, ia pernah melaporkan hal tersebut ke pihak Kelurahan Pondok Bambu dua tahun lalu.
Menurut Anas, saat itu, kelurahan menjawab bahwa masalah itu sudah ditangani Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Timur.
Ketika diminta konfirmasi, Lurah Pondok Bambu, Budi Novian, mengaku pernah menerima laporan warga mengenai air limbah itu dan merapatkannya.
"Kalau memang hujan besar, memang tidak menampung. Ada yang dikeluarkan ke jalan," ujar Budi.
Menurut Budi, warga ingin PT Indoguna Utama membuat saluran air sendiri sehingga tak masuk permukiman warga. Namun, Budi mengaku belum mengecek mengenai adanya laporan warga terkait dengan adanya limbah. "Pimpinan sedang tidak ada di tempat," kata petugas itu, Selasa (2/7/2013) sore.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.