"Yang penting semuanya jangan percaya. Semua itu punya nomor HP saya. Kalau ada yang ketipu, goblok saja," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (4/7/2013).
Pria yang akrab disapa Ahok itu mengaku tak mengetahui relawan mana yang kini berperan sebagai makelar proyek-proyek Jokowi-Basuki. Makelar proyek itu mengatasnamakan sebagai relawan Jokowi-Basuki dan meminta jatah "pembagian" proyek-proyek unggulan mereka, misalnya proyek mass rapid transit (MRT) dan monorel.
Basuki pun menjamin relawan-relawan yang hanya mencari untung itu bukanlah relawan Jokowi-Basuki. Sebab, relawan Jokowi-Basuki pasti akan mengharapkan realisasi nyata terwujudnya program Jakarta Baru. Namun, apabila suatu saat nanti ia menemukan ada mantan relawannya yang menjadi makelar proyek, ia tak akan segan-segan untuk menegur bahkan mengusir relawan itu.
"Makanya sejak awal kita enggak kasih uang dan pulsa. Kalau kita kasih, semua pasti datang untuk meminta. Yang enggak milih kita juga pasti mengaku-ngaku jadi relawan," kata Basuki.
Bahkan Basuki tak menampik kalau pernah ada oknum yang mengancam beberapa pihak jajaran Pemprov DKI untuk meminta pembagian jatah tersebut. Ancaman itu menurutnya tak lebih dari lima kasus.
Salah satu contohnya terjadi pada Dinas Kebersihan DKI. Ia menceritakan bahwa oknum itu mengatasnamakan relawan Basuki dan meminta sumbangan, seperti fasilitas Pemprov DKI dan kantor.
"Asisten dan wali kota juga tidak bodoh semua. Kalau ada macam-macam, langsung lapor. Kalau ada yang minta, Anda harus minta ke dia untuk menunjukkan pangkatnya di Pemprov DKI, foto saya bersama Pak Gubernur, dan tanda tangan kami berdua," ujar Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.