Dari pantauan Kompas.com di lokasi, razia dimulai sejak pukul 21.00 WIB dan sampai saat ini masih berlangsung. Sekitar 50 imigran asal Timur Tengah diamankan untuk didata dalam razia ini.
Namun pada saat akan didata, salah seorang imigran berusaha melarikan diri. Tak ayal, terjadi aksi saling kejar antara petugas dan imigran tersebut.
Lantaran imigran berlari cukup kencang, petugas pun tak kehilangan akal. Petugas lantas berteriak maling ke arah imigran tersebut dan membuat situasi di sekitar lokasi menjadi kaget. Warga yang mendengar teriakan petugas sontak kaget dan ikut melakukan pengejaran terhadap imigran tersebut.
Akhirnya setelah lari sekitar 300 meter, petugas bersama warga berhasil melumpuhkan imigran tersebut. Sebuah pukulan ke arah perut diarahkan warga karena mengira imigran tersebut maling.
Salah seorang warga Apartemen Kalibata City di Tower Flamboyan, Dini, mengaku resah dengan keberadaan para imigran tersebut. Menurutnya, mereka kerap membuat kegaduhan.
"Mereka itu suka nongkrong di bawah sampai subuh. Tidak hanya itu, kadang-kadang ketika kita lewat suka dilihat seperti musuh. Ini sudah sangat mengganggu," katanya.
Bahkan, Dini menambahkan, dia pernah mendengar ada sekelompok imigran yang tinggal satu menara dengannya pernah memerkosa seorang wanita.
Hal senada juga disampaikan Johanes. Warga Tower Rafles, Kalibata City, tersebut berharap agar para imigran dapat dikeluarkan dari apartemen tempat tinggalnya karena dinilai telah meresahkan. "Ini saja, kami yang melaporkan ke imigrasi atas keberadaan mereka," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.