"Untuk Novi, mohon maaf, karena itu problemnya kerahasiaan medis. Jadi, kalau kita berbicara tentang NA, kita menceritakan sesuatu kerahasiaan medis. Kalaupun tahu, saya tidak akan memberi tahu karena itu kerahasiaan medis. Dalam hal itu, kami terikat aturan itu," kata Laurentius, Kamis (4/7/2013).
"Itu kan yang diberitakan kemarin misalnya marah, emosional, kita bandingkan sekarang lebih tenang bisa bicara, ngurus dirinya, bisa nyambung (kalau bicara). Tapi, itu kan memerlukan pemeriksaan, tanya siapa nama kamu dia jawab namanya, dia nyambung," ujar Laurentius.
Kisah Novi masuk RSKO berkaitan dengan insiden pada Senin (1/7/2013). Saat itu, Novi tiba-tiba mengamuk, berteriak-teriak, sambil membuang barang-barangnya yang ada di dalam tas yang dibawanya ketika menumpang ojek sepeda motor di kawasan Mampang, Jakarta Selatan.
Novi kemudian dibawa ke Mapolres Metro Jakarta Selatan untuk menjalani serangkaian tes. Namun, Novi memberontak terus sehingga tes tak bisa dilakukan. Novi kemudian dibawa polisi ke Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk menjalani tes. BNN juga gagal melakukan tes terhadap karena Novi memberontak. Novi akhirnya dibawa BNN ke RSKO Cibubur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.