Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan Calo STNK dan "Orang Dalam"

Kompas.com - 08/07/2013, 11:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bagaimana calo bisa mengurus surat-surat kendaraan lebih cepat dari jalur resmi? Rahasianya, koneksi dengan "orang dalam" di kantor Samsat.

TR (50), salah seorang calo di Kantor Samsat Jakarta Timur, mengaku bekerja dalam tim. Satu tim berjumlah tiga hingga empat orang. Tiga calo bertugas mencari pelanggan, seorang lainnya mengurusi STNK dan berhubungan dengan "orang dalam".

Nantinya, agar tidak perlu mengantre di loket, calo akan menerebos antrean dan langsung ke depan. Calo hanya menaruh berkas perpanjangan saja di loket.

"Nanti petugas akan beri kode di berkas itu kalau kami (calo) yang menyerahkan," kata TR kepada Warta Kota. Kepada petugas tersebut, calo hanya memberi uang di kisaran Rp 10.000.

Berbeda bila pergantian STNK per lima tahun, calo harus memberi uang agak banyak. Pertama untuk petugas uji fisik, lalu petugas pembuatan pelat nomor. Pelat nomor pun bisa jadi hanya dalam waktu sejam. Jika mengurus sendiri, maka pelat nomor baru jadi seminggu kemudian.

Pada uji fisik, TR memberikan uang Rp 30.000, sedangkan pada pembuat pelat nomor, dia memberi Rp 20.000-Rp 30.000.

Pengurusan pergantian pelat nomor bisa lebih cepat, kata TR, lantaran setelah kendaraan diuji fisik, calo akan membawa fotokopi STBK lama ke pembuat pelat nomor dengan bukti pembayaran. Jadi, tak perlu menunggu STNK jadi dulu. Berbeda dengan jalur normal yang mengharuskan kita menunggu STNK selesai.

Menurut TR, pertugas di Samsat dan para calo sudah saling kenal. Bahkan mereka kenal dekat dan saling sapa. Makanya, hal ini makin mempermudah dan mempercepat pengurusan.

Berbeda dengan di kantor Samsat Jakarta Pusat dan Jakarta Utara, di sini yang menjadi calo malah tukang parkir.

"Di sini tidak ada calo. Kalau mau dibantu agar cepat urus STNK-nya, ya lewat petugas parkir saja," kata SGD (45), salah seorang petugas parkir.

Menurut SGD, di sana dia tidak perlu banyak-banyak membayar ke petugas. Dia dan rekan-rekannya cukup membayar Rp 10.000 saja. "Itu pun kadang-kadang kami tak kasih juga tetap dipercepat. Sudah kenal baik kok sama petugasnya," ujar dia. (ote/gps/bum)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com