Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amien Rais: Bagaimana jika Prabowo-Hatta atau Jokowi-Hatta?

Kompas.com - 08/07/2013, 16:59 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengatakan, partainya masih terbuka untuk sosok yang akan dicalonkan sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2014. PAN akan mempertimbangkan duet sejumlah tokoh dengan Hatta Rajasa.

Amien mengatakan, bisa saja terjadi duet Hatta dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) atau Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Menurut saya, kombinasi yang sekarang ada itu Pak Jokowi, Prabowo, ada yang lain-lain juga. Kami kadang-kadang membayang-bayangkan bagaimana kalau misalnya duet Prabowo-Hatta atau Jokowi-Hatta atau mungkin sebaliknya bisa saja. Kami open, masih terbuka," ujar Amien seusai menghadiri silaturahim dengan KSAD di Balai Kartini, Jakarta, Senin (8/7/2013).

Menurut Amien, Hatta memang salah satu capres dari PAN. Namun, dalam berpolitik, apa pun bisa terjadi. PAN akan melihat hasil Pemilu Legislatif 2014. Jika tidak memenuhi suara yag ditentukan, Hatta mungkin saja akan menempati posisi sebagai cawapres RI.

"Kalau memang PAN double digit 10 persen ke atas akan mantap. Andai kata PAN belum sampai 10 persen, mungkin mengisi calon kepemimpinan wakil presiden terima juga," kata Amien.

Mantan Ketua MPR itu menginginkan sejumlah tokoh potensial muncul di hadapan publik untuk Pemilu 2014. Ia tak mempermasalahkan apakah capres-cawapres seorang perempuan atau laki-laki, berasal dari militer atau bukan, maupun berasal dari Pulau Jawa atau di luar Jawa.

"Saya kira tokoh-tokoh yang merasa mampu silakan muncul di panggung nasional, toh nanti rakyat akan memilih," katanya.

Dalam survei capres-cawapres yang diadakan sejumlah lembaga survei, elektabilitas Jokowi dan Prabowo selalu menempati urutan teratas. Jokowi menempati urutan pertama dan disusul Prabowo. Namun, PDI-P hingga saat ini belum memutuskan apakah Jokowi akan ikut bursa capres 2014. PDI-P meminta Jokowi untuk fokus di DKI Jakarta terlebih dahulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com