Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Usulan Dishub Singkirkan Macet di Jatinegara

Kompas.com - 11/07/2013, 09:45 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengusulkan kepada Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta untuk menyempurnakan infrastruktur pendukung lalu-lintas pada lokasi biang kemacetan.

Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur Mirza Aryadi mengatakan telah menentukan infrastruktur mana saja yang akan disempurnakan. Usulan itu meliputi pelebaran Jalan Bekasi Barat, pelebaran bottle neck Jalan Matraman Timur, serta meninggikan trotoar di Jalan Bekasi Barat Raya dari gedung eks Kodim hingga Jalan Matraman Timur.

"Jalan Bekasi Barat kita lebarkan dua meter. Di bottle neck Matraman Timur yang tikungan ada tukang buah itu kita lebarkan juga. Nah, trotoar Jalan Bekasi Barat kita tinggikan supaya motor dan mobil enggak bisa parkir di situ," ujar Mirza di Balaikota Jakarta, Rabu (10/7/2013).

Pada Selasa (9/7/2013) lalu, Sudin Perhubungan Jaktim sudah melakukan survei bersama petugas di Dinas PU. Survei tersebut hendak melihat apakah usulan penyempurnaan infrastruktur lalu lintas itu dapat terealisasi atau tidak. Mirza yakin usulan tersebut masuk akal dan dapat dilakukan.

Mirza melanjutkan, jika hasil survei itu diterima oleh Dinas PU, maka ia berharap pembangunan penyempurnaan infrastruktur lalu lintas itu bisa segera dilaksanakan tahun ini, minimal akhir tahun.

Perlu pengawasan

Mirza menjelaskan, usulan itu merupakan salah satu dari rangkaian push and pull untuk mengurai kemacetan di kawasan Jatinegara. Hingga saat ini, ia mengklaim kesemrawutan di sana lambat laun kian berkurang. Kendaraan-kendaraan yang parkir sembarangan telah didorong ke tempat parkir yang telah disediakan oleh Pemprov DKI Jakarta.

"Didorong semua ke pelataran PGJ (Pusat Grosir Jatinegara), Pasar Rawa Bening, parkir Stasiun Jatinegara dan Pasar Mester. Enggak ada lagi tuh yang parkir sembarangan di tepi jalan," ujarnya.

Mirza mengakui ada sejumlah kendala dalam penertiban itu, antara lain kapastitas area parkir yang tak seimbang dengan jumla kendaraan yang ada, khususnya pada akhir pekan atau hari libur. Pada saat-saat teresbut, area parkir tidak dapat menampung kendaraan yang datang di Pasar Mester Jatinegara.

Oleh sebab itu, solusi yang dilakukannya adalah dengan menutup akses parkir, kemudian memindahkannya ke lokasi parkir yang lebih jauh dari keramaian. Tentunya hal itu dilakukan dengan menerjunkan sejumlah personel untuk mengatur.

"Artinya kita sudah melakukan push-nya. Tinggal perlu pengawasan lapangan terus-menerus saja. Anggota kita serta gabungan jaga terus," ujar Mirza.

Ia yakin, dengan penanganan yang tepat, kawasan Jatinegara yang selama ini merupakan salah satu titik kemacetan di Ibu Kota dapat terurai oleh perubahan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com