"Berbicara ngefek-ngefek, menambahkan jumlah bus transjakarta saja tanpa menambahkan jumlah bus lain juga tidak akan memberikan efek pada penggunaan angkutan umum," kata Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia Danang Parikesit saat dihubungi Kompas.com, Kamis (11/7/2013) malam.
Guru Besar Transportasi dari Universitas Gadjah Mada ini memaparkan, perlu juga dilakukan penambahan armada bus non-transjakarta untuk memperluas jangkauan angkutan umum. Kalaupun bus transjakarta saat ini ditambah seribu unit, menurut dia, kebutuhan transportasi umum di Jakarta belum akan terpenuhi.
Idealnya, sebut Danang, sekarang diperlukan peremajaan dan penambahan bus baru sekurangnya 10-15.000 unit, baik dari bus transjakarta maupun non-transjakarta. "Baru bisa mendapatkan jaringan bus yang bagus sehingga masyarakat dari mana ke mana, di mana pun juga di Jakarta kalau mau naik angkutan umum bisa," paparnya.
Danang mengingatkan, saat ini jumlah armada bus transjakarta masih jauh dari mencukupi. Fakta itu berbanding lurus dengan jumlah bus non-transjakarta yang masih layak. Keseluruhan bus angkutan umum layak saat ini jauh di bawah jumlah pengguna angkutan umum. "Sekarang orang kalau mau naik angkutan umum di mana pun naik dan turun belum tentu dapat. Masih ada yang jauh jaraknya, ada yang tidak ada halte tujuan, dan lain sebagainya," ujar Danang.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, ada tambahan 106 bus transjakarta per Februari 2013. Meski jumlah armada bertambah, dia mengakui belum ada banyak dampak yang terlihat, terkait pelayanan angkutan umum maupun pengurangan kemacetan di Jakarta. Karenanya, direncanakan pada November 2013 atau awal 2014 akan ada penambahan seribu unit bus transjakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.