Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambahan Ratusan atau Seribuan Bus Transjakarta Saja Tidak "Ngefek"

Kompas.com - 12/07/2013, 07:45 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penambahan bus transjakarta hanya dalam jumlah ratusan atau seribuan unit dinilai tak akan berdampak bagi penyediaan angkutan umum masyarakat Jakarta. Apalagi bila penambahan bus transjakarta tak diikuti peremajaan dan penambahan bus non-transjakarta.

"Berbicara ngefek-ngefek, menambahkan jumlah bus transjakarta saja tanpa menambahkan jumlah bus lain juga tidak akan memberikan efek pada penggunaan angkutan umum," kata Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia Danang Parikesit saat dihubungi Kompas.com, Kamis (11/7/2013) malam.

Guru Besar Transportasi dari Universitas Gadjah Mada ini memaparkan, perlu juga dilakukan penambahan armada bus non-transjakarta untuk memperluas jangkauan angkutan umum. Kalaupun bus transjakarta saat ini ditambah seribu unit, menurut dia, kebutuhan transportasi umum di Jakarta belum akan terpenuhi.

Idealnya, sebut Danang, sekarang diperlukan peremajaan dan penambahan bus baru sekurangnya 10-15.000 unit, baik dari bus transjakarta maupun non-transjakarta. "Baru bisa mendapatkan jaringan bus yang bagus sehingga masyarakat dari mana ke mana, di mana pun juga di Jakarta kalau mau naik angkutan umum bisa," paparnya.

Danang mengingatkan, saat ini jumlah armada bus transjakarta masih jauh dari mencukupi. Fakta itu berbanding lurus dengan jumlah bus non-transjakarta yang masih layak. Keseluruhan bus angkutan umum layak saat ini jauh di bawah jumlah pengguna angkutan umum. "Sekarang orang kalau mau naik angkutan umum di mana pun naik dan turun belum tentu dapat. Masih ada yang jauh jaraknya, ada yang tidak ada halte tujuan, dan lain sebagainya," ujar Danang.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, ada tambahan 106 bus transjakarta per Februari 2013. Meski jumlah armada bertambah, dia mengakui belum ada banyak dampak yang terlihat, terkait pelayanan angkutan umum maupun pengurangan kemacetan di Jakarta. Karenanya, direncanakan pada November 2013 atau awal 2014 akan ada penambahan seribu unit bus transjakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com