Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Warga Jakarta Mau Pakai "E-Ticketing" Transjakarta

Kompas.com - 12/07/2013, 11:10 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memaklumi pengguna tiket elektronik transjakarta atau e-ticketing masih minim. Orang nomor satu di Ibu Kota itu menyebutkan kalau Pemprov DKI memerlukan waktu yang cukup panjang untuk mempromosikan sistem tersebut yang baru diluncurkan sekitar pertengahan Januari lalu.

"Perlu kampanye dan promosi yang panjang biar masyarakat semuanya memakai kartu itu," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Jumat (12/7/2013).

Oleh karena itu, ia merencanakan agar kartu e-ticketing transjakarta dapat terintegrasi dengan kendaraan massal lainnya, antara lain dengan kereta rel listrik (KRL), Kopaja, Metromini, monorel, dan mass rapid transit (MRT).

Jokowi juga meminta kepada warga untuk lebih sabar karena tugas pemerintah mendorong warga untuk langsung menggunakan kartu e-ticketing transjakarta tidak mudah. Jokowi yang baru sembilan bulan menjabat sebagai Gubernur DKI itu beralasan kalau Pemerintah Singapura pun baru bisa mengalihkan warga mereka dari kendaraan pribadi menuju kendaraan massal selama 70 tahun.

"Lha wong itu sistem baru diterapkan selama enam bulan kira-kira. Mungkin dua sampai tiga tahun lagi baru akan berjalan. Nanti, misalnya, saya akan memaksa kalau tidak pakai e-ticketing, enggak boleh naik transjakarta," kata Jokowi.

Sekadar informasi, dalam penerapan sistem e-ticketing, transjakarta bekerja sama dengan lima bank, yaitu Bank Mandiri, BCA, BRI, BNI, dan Bank DKI. Jokowi mengharapkan melalui kartu e-ticketing transjakarta dapat mendongkrak pendapatan penjualan tiket setiap harinya dan memberikan kontribusi yang besar bagi peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) DKI.

Saat ini, telah ada 12 koridor bus transjakarta dengan penjualan tiket 320.000 transaksi per harinya. Dengan harga tiket sebesar Rp 3.500 per satu perjalanan, maka pendapatan yang diperoleh dari transaksi penjualan tiket mencapai Rp 1,12 miliar per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Kenangan Masa Kejayaan Manusia Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Dulu Bisa Bangun Rumah, Kini Makan Pun Susah

Kenangan Masa Kejayaan Manusia Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Dulu Bisa Bangun Rumah, Kini Makan Pun Susah

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com