Penarikan buku dilakukan dari sekolah dan toko-toko buku di kota Bogor sejak Kamis (11/7/2013) kemarin. "Kami sudah meminta kepada agen dan toko buku mengembalikan semua buku Bahasa Indonesia terbitan kami," kata juru bicara CV Graphia Buana Dede Syamsul Anwar, Kamis (11/7/2013).
Meski demikian, penerbit membantah telah melakukan kesalahan dalam menerbitkan buku tersebut. Menurut mereka, kesalahan ada di tangan penulis.
"Kami tidak punya kewenangan untuk mendalami, mengedit, dan mengubah isi buku karena semua isi buku merupakan kewajiban dan kewenangan dari penulis karena mereka yang melakukan tugas editor," tuturnya.
Dede mengatakan, buku Bahasa Indonesia dengan judul "Aku Senang Belajar Bahasa Indonesia" terbitan pertama Maret 2013 dengan penulis Ade Khusnul dan M Nur Arifin itu dicetak sebanyak 10.000 eksemplar. Namun, yang diedarkan baru 8.000 eksemplar, sementara sisanya masih tersimpan di gudang.
Buku-buku tersebut, kata dia, tersebar di lima kios dan toko buku di Kota Bogor. Menurut Dede, pihak penerbit sudah menghubungi penulis dan mereka siap melakukan revisi materi buku tersebut.
Bahkan, kata Dede, mereka siap membuat surat pernyataan yang isinya permohonan maaf kepada seluruh pembaca buku atas segala kesalahan penyajian materi yang tidak sesuai dengan etika pembelajaran siswa di tingkatnya.
Menurut Dede, untuk isi buku dan materi, penerbit tak mempunyai kewajiban untuk melaporkan dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan karena pihaknya sudah mempunyai SIUP dan TDP Penerbit. "Kami pun menjadi anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI). Namun terkait masalah sanksi kami belum mendapat kabar," katanya. (wid)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.