Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Tak Terima Tarif Cuma Naik Rp 500? Silakan Lapor Dishub

Kompas.com - 12/07/2013, 14:41 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur Mirza A Soelarso mengimbau kepada sejumlah sopir mikrolet yang menolak kenaikan tarif baru angkutan kota untuk melaporkan ke Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

"Kalau mereka komplain, kami sudah arahkan untuk langsung melapor ke Dishub," ujar Mirza saat sosialisasi tarif baru angkot di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Jumat (12/7/2013).

Mirza telah mendengar bahwa para sopir angkot protes karena tarif hanya naik Rp 500. Padahal, sebelum tarif angkot diusulkan naik oleh Pemerintah Provinsi DKI, para sopir telah menaikkan tarif sepihak dari Rp 2.500 menjadi Rp 3.000. Artinya, tidak ada kenaikan pada tarif tersebut.

Menanggapi hal itu, Mirza mengatakan bahwa itu adalah kesalahan para sopir karena telah menaikkan tarif secara sepihak sebelumnya.

"Kalau mereka protes, kan berarti mereka sudah melanggar aturan sendiri karena tarif sebelumnya itu Rp 2.500, bukan Rp 3.000," ucap Mirza.

Meski demikian, Mirza mengaku tetap menampung aspirasi para sopir angkutan kota tersebut. Yang penting, katanya, program sosialisasi tarif baru angkutan kota di DKI berhasil dilaksanakan dan masyarakat mengetahui kebijakan yang baru.

Sebelumnya diberitakan, sosialisasi penerapan tarif baru angkutan kota di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Jumat (12/7/2013), yang dilakukan Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur, diwarnai protes dari sopir angkutan kota. Chandra (36), salah seorang sopir angkot M01, mengungkapkan, sopir memprotes karena kenaikan tarif untuk jenis bus kecil atau mikrolet hanya Rp 500, yang awalnya 2.500 menjadi Rp 3.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com