Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diwarnai Sirine Mati, Jokowi Resmikan Pembangunan Rusun Muara Baru

Kompas.com - 15/07/2013, 14:27 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Peletakan batu pertama pembangunan Rusunawa Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (15/7/2013), diwarnai insiden kecil. Sirine tanda dimulainya pembangunan yang ditekan Gubernur DKI Joko Widodo tak menyala, tetapi acara tetap berjalan.

Dari pantauan Kompas.com, insiden itu terjadi setelah Kepala Dinas Perumahan dan Bangunan Pemerintah DKI Jakarta Jonathan Pasodung melaporkan pembangunan rusunawa tersebut kepada Gubernur. Setelah itu, Jokowi naik ke panggung acara untuk melakukan simbolisasi pembangunan.

"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pembangunan Rusunawa Muara baru dimulai," ujar Jokowi sambil menekan tombol sirine.

Namun, tak ada suara sirine yang muncul setelah Jokowi menekan tombol tersebut. Melihat ada kesalahan teknis, beberapa petugas sound system tampak sibuk memeriksa aliran kabel yang tersambung ke tombol hingga ke sumber listrik. Namun, tak nampak ada kesalahan di sana. Jokowi meminta para petugas berhenti mengecek kabel.

"Sudah enggak usah, yang penting sudah, kan. Silakan dimulai," ujar Jokowi.

Mendapat aba-aba itu, beberapa pejabat yang berada di belakang Jokowi langsung melambaikan tangan ke petugas pemasang paku bumi. Mereka memberikan tanda agar segera melaksanakan penanaman tiang pancang di lokasi pembangunan.

Peletakan batu pertama ini menandai dimulainya pembangunan delapan blok rusunawa baru untuk melengkapi empat blok rusunawa yang telah dibangun sebelumnya di tempat tersebut. Dengan demikian, total ada 12 blok rusunawa di sana.

Delapan blok baru itu akan dibangun di lahan seluas 3,3 hektar. Rusunawa tersebut diperuntukan bagi warga yang direlokasi dari sekitar Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Pembangunan rusunawa itu merupakan pemenuhan kewajiban dua perusahaan, yakni PT Kapuk Niaga Indah dan PT Jaladri Kartika Pakci.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com