Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi SMPN 14 yang Akan Dijadikan Lokbin PKL oleh Basuki

Kompas.com - 15/07/2013, 14:31 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Sekolah Menegah Pertama Negeri (SMPN) 14, yang berlokasi di Jalan Matraman, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, rencananya akan dialihfungsikan menjadi lapak pedagang kaki lima (PKL). Kondisi sekolah tersebut memang sudah tidak layak untuk kegiatan belajar mengajar.

Dari pantauan Kompas.com, luas bagian dalam sekolah sangat tidak memungkinkan untuk menampung murid-murid yang bersekolah di tempat tersebut, terutama ketika jam pergantian kelas dari SMP ke SD. Dengan jumlah murid 361 orang dan luas area 1.950 meter persegi, kondisinya menjadi penuh dengan orangtua murid dan siswa yang ada. Sementara lapangan upacaranya hanya seluas lapangan bulu tangkis.

Kepala Sekolah SMPN 14 Etin Rohaetin pun setuju dengan rencana Pemprov DKI memindahkan sekolah tersebut. Dia merasa kasihan melihat murid-muridnya saat belajar.

"Kalau dari kepentingan (SMPN) 14 sih setuju karena kasihan lihat anak-anak belajar di tempat sempit. Jadi, guru dan kepala sekolahnya mungkin kasihan juga mau menata sekolahnya," ujar Etin saat ditemui di kantornya di SMPN 14, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (15/7/2013).

Dia pun berharap Pemprov DKI bisa menyediakan gedung baru yang lebih layak untuk belajar. "Mudah-mudahan kepindahan yang diharapkan ada bangunan sendiri, sekolah sendiri. Cuma Bu Etin ada permohonan mewakili dari teman-teman supaya mekanismenya dapat gedung baru, layak dan mutunya berkualitas," harap Etin.

Menurut Etin, sebenarnya, SMPN 14 sudah sejak lama diwacanakan untuk dipindahkan melihat kondisi bangunannya. Namun, hal tersebut hanya sebatas wacana.

Saat ini pun, Etin mengaku belum mendapat pemberitahuan resmi dari Pemprov DKI, khususnya Dinas Pendidikan DKI. Namun, dia mengaku sudah mendapat informasi tersebut saat bertemu dengan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudhi Mulyanto beberapa waktu lalu.

"Kalau dari Pak Kadis, iya betul (mau dipindah). Tapi, kalau kebijakan Dinas (Pendidikan) bisa langsung sama Pak Taufik saja," ujar Etin.

SMPN 14 memiliki kegiatan waktu belajar mengajar pada pukul 07.00 WIB hingga pukul 12.10 WIB. Ada 423 murid SMP dengan 23 tenaga pengajar yang terdiri dari PNS 18 orang dan honorer lima orang. Setelahnya, bangunan itu digunakan secara bergantian oleh SD 03 pada pukul 12.10 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB. 

Saat ditanya mengenai rencana Kadis Pendidikan DKI Jakarta yang berencana memindahkan di SMP Negeri 62 yang berlokasi di Komplek Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur, Etin juga belum mengetahuinya. Hanya, pihaknya berharap SMPN 14 tidak sampai dilebur. Etin berharap SMPN 14 dipindahkan ke SD 23 Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com