JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh menyebut penulis buku pelajaran untuk anak SD di Kota Bogor, Jawa Barat, bermateri vulgar sebagai orang yang kurang ajar. Menurutnya, buku itu sangat tidak layak.
"Saya baca, sama sekali tidak layak. Saya sudah perintahkan cabut (buku) dan sudah dicabut, sudah keluar dari peredaran. Penulisnya ini agak kurang ajar," kata Nuh di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (15/7/2013).
Hal itu dikatakan Nuh ketika dimintai tanggapan adanya buku pelajaran Bahasa Indonesia untuk anak SD di Bogor yang memuat cerita berbau porno.
Dalam buku terbitan CV Graphia Buana tersebut terdapat cerita berjudul "Anak Gembala dan Induk Serigala" yang memuat cerita berunsur seks antara seorang lelaki dan perempuan di warung remang-remang.
Nuh mengatakan, buku pelajaran tersebut liar karena belum dinilai oleh pusat kurikulum dan perbukuan. Meski sudah beredar, buku tersebut belum digunakan. Buku itu sedianya akan digunakan untuk tahun ajaran baru ini.
Nuh meminta masalah tersebut diusut tuntas. Ia akan mengundang kepala sekolah, komite sekolah, penerbit, dan penulis untuk meminta penjelasan. Menurut Nuh, kepala sekolah tidak tahu-menahu karena tengah mengikuti pelatihan saat buku itu dibagikan. Buku tersebut dibagikan melalui komite sekolah.
"Saya sudah minta segera diundang komite sekolah (mencari tahu) duduk perkaranya seperti apa kok bisa mengoordinasikan buku yang sama sekali belum dinilai atau dievaluasi oleh pusat kurikulum dan perbukuan," kata Nuh.
Nuh kembali mengatakan pentingnya dibuat Kurikulum 2013. "Untuk menghindari dari yang kayak gini-gini. Jadi isi dari Kurikulum 2013 kita kendalikan betul," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.