JAKARTA,KOMPAS.com — Polisi masih menyelidiki motif pelaku mutilasi di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, sebelum menentukan pasal yang tepat untuk menjerat tersangka.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, polisi masih belum menetapkan tersangka dalam kasus tersebut. Polisi masih menyelidiki kondisi kejiwaan terduga pelaku, yakni anak kandung korban berinisial S. Petugas forensik juga masih menyelidiki apakah mutilasi dilakukan sebelum atau sesudah korban meninggal dunia.
Rikwanto mengatakan, golok dan pisau yang ditemukan dekat jasad korban diduga digunakan untuk memutilasi korban. "Sayatan tubuh sebelum atau sesudah meninggal akan menunjukkan hal yang berbeda. Oleh karena itu, kami masih menunggu penilaian scientific dari dokter," kata Rikwanto, Selasa (16/7/2013).
Ia mengatakan, pengungkapan kasus ini menemui kendala karena S diduga mengalami gangguan jiwa. Keterangan dari S selalu berubah-ubah. Polisi masih menunggu hasil tes kejiwaan terhadap S di RS Kramat Jati yang diperkirakan akan selesai dalam waktu satu hingga empat pekan.
Jika hasil tes kejiwaan itu menunjukkan bahwa S mengalami gangguan jiwa, polisi tidak bisa menerapkan pasal tindak pidana kepadanya. Oleh sebab itu, ia berharap hasil tes kejiwaan dapat keluar lebih cepat.
Sampai saat ini polisi masih menyelidiki penyebab korban terjatuh di kamar mandi dan penyebab kematian sebenarnya. Polisi sudah memeriksa 6 orang saksi, termasuk anak korban, Bambang, kakak S.
Korban bernama Siti Aminih (80), yang tinggal berdua bersama S di Jalan Danau Mahalona 78, Bendungan Hilir. Kasus dugaan mutilasi ini terungkap berdasarkan laporan kakak Sigit, Kapten Bambang, pada Minggu (14/7/2013) dini hari. Bambang datang ke rumah orangtuanya pada sehari sebelumnya. Betapa kagetnya Bambang setelah menemukan tengkorak serta tulang belulang tergeletak di lantai kamar Siti Aminih.
Temuan tersebut kemudian dilaporkan ke Mapolsek Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat. Polisi yang datang kemudian langsung mengamankan Sigit dan mengirimkan tulang belulang itu ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) demi diuji kebenaran identitasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.