JAKARTA, KOMPAS.com — Kemacetan lalu lintas terlihat di sejumlah ruas jalan menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, semakin parah. Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara Benyamin Bukit mengatakan, kemacetan di Tanjung Priok bisa diatasi dengan memberikan sistem durasi tiap kontainer pada saat bongkar-muat di pelabuhan.
Benyamin mengatakan, kapasitas jalan dan pelabuhan sudah tidak memadai lagi untuk menampung arus barang. Dari pantauan Kompas.com, Selasa (16/7/2013), kemacetan terlihat di Jalan Cakung-Cilincing, Jalan Yos Sudarso, Jalan RE Martadinata, akses Marunda, dan Jalan Jampea. Jalan-jalan tersebut didominasi truk-truk kontainer.
"Sistem di dalam (pelabuhan) harus memperbaiki. Adanya simplifikasi sehingga sirkulasi tidak stagnan, apalagi mau Lebaran kebutuhan logistik meningkat," kata Benyamin kepada Kompas.com, Selasa (16/7/2013).
Kemacetan membuat para sopir angkutan umum tujuan Terminal Tanjung Priok memilih lewat jalan kampung, seperti Jalan Lagoa, Menteng, Deli, dan Sindang. Mereka berupaya menghindari kemacetan di depan Pos IX yang menjadi pintu masuk utama Pelabuhan Tanjung Priok.
Di jalur arteri, kemacetan antara lain sering terjadi di Jalan Plumpang Raya, Kramat Jaya, Tugu Raya, dan Tipar-Cakung. Sopir angkutan umum dan pengendara kendaraan pribadi harus berebut ruang dengan truk-truk kontainer dari dan ke tempat penyimpanan.
Benyamin mengatakan, penumpukan kendaraan terjadi karena penyempitan jalan akibat pembangunan akses jalan tol dan truk mengantre masuk atau keluar pelabuhan. Puncak dari kemacetan biasanya terjadi pada Rabu-Jumat. Situasi itu terjadi saat berlangsungnya bongkar-muat kapal-kapal pengangkut barang ekspor atau impor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.