Menurut Hermansyah, salah seorang PKL yang berdagang di Jalan Kebon Jati, jalan akses menuju Blok G sangat buruk. Hal itu yang membuat pengunjung enggan masuk hingga ke blok tersebut.
"Akses pintunya enggak ada, dekat bongkaran lagi. Jadi, orang ogah naik," kata Hermansyah yang berjualan baju anak, saat ditemui Kompas.com, Selasa (16/7/2013).
Karena itu, kata dia, tak ada prospek jika berjualan di Blok G. Namun, menurutnya, hal tersebut sebenarnya bisa dicarikan solusi.
"Sebagai alternatif solusinya, ada penghubung antara Blok F dan Blok G, sama halnya Blok A dan Blok B," kata dia.
Jika kondisi Blok G masih sama seperti tahun 2005, kata Hermansyah, nasibnya akan sama saja. Dagangan mereka akan terbengkalai karena pembeli yang minim.
Ketika PKL pindah dipinggir jalan seperti saat ini, dia mengatakan mendapat untung yang lumayan. Misalnya saja saat Ramadhan seperti ini, sehari, rata-rata mereka mendapat Rp 1 juta.
Hal itu disebabkan karena banyak pengunjung yang datang. Hal inilah yang membuat PKL bertahan membuka lapak berjejer di bahu jalan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.