Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekesalan Basuki pada Dinas PU

Kompas.com - 18/07/2013, 13:34 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan agar Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI segera memberikan alat berat kepada Dinas Kebersihan DKI. Dinas Kebersihan mengatakan hingga saat ini belum bisa membersihkan sampah di sungai, pintu air, karena belum mendapatkan alat berat dari Dinas PU DKI.

"Makanya, saya bilang ke Dinas PU, ketika Dinas Kebersihan belum mendapat alat untuk kerja, Anda jangan mengeles dengan menggunakan Peraturan Gubernur (Pergub). Kalau ada serah terima alat, baru bisa dibersihkan itu sungai," tegas Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (18/7/2013).

Menurut Basuki, sejak dulu, Dinas PU DKI kerap sengaja menumpuk sampah di sungai maupun pintu air. Mereka beralasan anggaran sudah tidak ada untuk mengangkat sampah itu. Seketika Basuki memerintahkan untuk menurunkan alat berat. Ternyata, permasalahan sampah pun dapat teratasi dengan baik.

Tumpukan sampah di pintu air, menurutnya, sangat wajar. Pasalnya, sampah Pintu Air Manggarai berasal dari Sungai Ciliwung dan sampah rumah tangga sehari-hari. Namun, sampah tidak akan menggunung apabila petugas selalu bekerja setiap hari dan tidak dibiarkan begitu saja.

"Ini sudah lagu lama, dari tahun lalu juga begitu. Kayak yang di Sunter itu, kan sampai bikin macet," kata Basuki.

Sesuai Pergub Nomor 215 Tahun 2012 tentang Pengintegrasian dan Optimalisasi Pengelolaan Sampah, per 1 April 2013, penanganan sampah sungai, kali, dan badan air telah menjadi tugas pokok dan fungsi Dinas Kebersihan DKI.

Kepala Unit Pengelola Kebersihan (UPK) Pesisir dan Pantai Dinas Kebersihan DKI Budhi Karya Irwanto mengatakan, saat ini, Dinas Kebersihan DKI masih bekerja dengan prasarana dan sarana terbatas dalam membersihan sungai dan badan air di Jakarta.

"Sekarang masih dalam masa transisi penanganan sampah kali dari Dinas Pekerjaan Umum ke Dinas Kebersihan. Belum ada mutasi aset peralatan kerja seperti ekskavator dari Dinas PU kepada kami sehingga kami bekerja dengan peralatan seadanya," kata Budhi.

Pembersihan sampah di Pintu Air Manggarai, kata dia, akan dilakukan hingga terbentuk UPK badan air, taman/jalur hijau. Sebelum terbentuknya UPK tersebut, penanganan kebersihan di sungai dirangkap pengerjaannya oleh UPK Pesisir dan Pantai Dinas Kebersihan DKI. Sementara Kompas.com belum bisa menghubungi Kepala Dinas PU DKI untuk dimintai penjelasannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com