Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Benahi Solo Dua Tahun, Bagaimana dengan Jakarta?

Kompas.com - 19/07/2013, 08:17 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pelayanan prima kepada masyarakat merupakan sasaran yang ingin dicapai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Alasan itulah yang menggerakkan Gubernur DKI Joko Widodo menyidak sejumlah kantor pemerintah kota, kelurahan, serta kecamatan di DKI.

Berdasarkan blusukan-nya ke kantor-kantor itu, setidaknya, Jokowi menyorot tiga poin yang masih perlu pembenahan, yakni fasilitas memadai di tiap kantor pelayanan, kecepatan proses administrasi, dan perbaikan sumber daya manusia petugas yang berhadapan langsung dengan warga.

Seperti sidak yang dilakukan Jokowi pada Kamis (18/7/2013) kemarin di Kelurahan Pondok Bambu, Kelurahan Cipinang Cempedak, dan Kecamatan Jatinegara. Jokowi mengakui ketiga kantor itu telah memiliki fasilitas ruang pelayanan yang sesuai dengan keinginannya, yakni ruangan luas, tidak tersekat-sekat atau terbuka, serta nyaman.

KOMPAS.com/FABIANUS JANUARIUS KUWADO Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (tengah) meninjau lokasi kampung deret di RT 13 dan 14, RW 01, Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Rabu (17/7/2013) siang. Kampung deret Tanah Tinggi ini dibangun dari hasil program corporate social responsibility.

Layaknya masyarakat biasa yang hendak mengurus perizinan, seperti itulah gaya kedatangannya. Datang, kemudian duduk di ruang tunggu sambil menunggu petugas loket di unit pelayanan umum. "Ini fasilitasnya sudah bagus. Tapi, yang masih tersekat-sekat, tidak terbuka, itu yang enggak benar. Yang bekerja itu harus bisa dilihat oleh pemohonnya," ujar Jokowi di Kelurahan Pondok Bambu.

Tinggal, lanjut Jokowi, di setiap kantor pelayanan itu, diadakan mesin pemberi informasi. Di mesin dengan layar sentuh itulah, masyarakat dapat mengetahui jenis pelayanan apa saja di kantor itu, bagaimana prosesnya, berapa lama selesainya. Dengan demikian, Jokowi berharap jika proses yang terjadi tak sesuai dengan informasi di sana, dia dapat menegur wali kota, lurah, atau camat.

Lama karena SDM kurang?

Poin kedua yang menjadi sorotan ialah kecepatan proses administrasi. Tak tanggung-tanggung, politisi PDI Perjuangan itu ingin pembuatan Kartu Keluarga (KK) selesai dalam tiga hari dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) selesai dalam satu jam.

Lurah Pondok Bambu Budhy Novian yang diminta hal tersebut oleh Jokowi pun tak berpikir lama. Ia langsung menyanggupinya. "Baik, Pak. KK tiga hari, KTP satu jam, Pak," ujar pria yang baru terpilih jadi lurah melalui uji lelang jabatan tersebut.

Jokowi kemudian bertanya, mengapa dirinya masih mendapat laporan masyarakat mengurus KK dan KTP membutuhkan waktu satu hingga dua minggu. "Katanya karena kadang-kadang yang dilayani banyak, tidak hanya satu dua orang. Tapi, itu bukan alasan karena input data saja," ujarnya.

Melihat situasi demikian, Jokowi pun menangkap perlunya pembenahan sumber daya manusia. Tidak hanya cepat dan tanggap, Jokowi ingin menciptakan pelayanan yang ramah, penuh senyum, layaknya jika masyarakat masuk ke kantor bank.

"Mestinya di front harus ada training, bagaimana melayani masyarakat, bagaimana mengucapkan terima kasih, mengucapkan selamat pagi, standar seperti itu harus ada," lanjut eks Wali Kota Solo itu.

Dari sidaknya ke sejumlah kantor pelayanan warga, Jokowi tak satu pun disambut dengan ramah, baik petugas loket, lurah, camat, hingga wali kota tampaknya masih tergagap-gagap melayani. Kebanyakan mereka melayani permintaan Jokowi dengan muka tegang, tapi entah apa kesalahannya.

Sebagai langkah awal, Jokowi memberikan waktu tiga bulan ke depan kepada wali kota, kelurahan, dan kecamatan untuk memperbaiki dua poin yang pertama. Sementara, untuk SDM, Jokowi mengakui dirinya membutuhkan waktu cukup lama. Namun, Jokowi optimistis mampu menciptakan pelayanan masyarakat yang prima.

Sebelum merapat ke Jakarta, Jokowi mengaku membutuhkan waktu dua tahun memperbaiki pelayanan di Solo. Lalu, bagaimana dengan Jakarta? "Secepatnya," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Megapolitan
Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Megapolitan
Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com