Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Membuat Resah Penjual CD Bajakan Ratu Plaza

Kompas.com - 21/07/2013, 12:56 WIB
Sonya Suswanti

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana Wakil Gubernur DKI Jakarta yang akan melarang mal, ITC, dan pasar berjualan CD bajakan membuat resah pedagang di Ratu Plaza. Pembeli CD bajakan pun ikut merasa "kehilangan".

CD bajakan di Ratu Plaza, Jakarta Selatan, berada di lantai tiga. Lina, penjaga stan CD bajakan, mengaku bingung jika kelak CD bajakan dilarang beredar.

"Kalau enggak boleh jualan ini, jualan apalagi saya, Mbak? Kalau ada modal sih jualan apa juga jadi. Ini aja jualan kadang ada untung, kadang enggak ada untungnya," tutur Lina (24), Minggu (21/7/2013).

Lina mengatakan, majikannya sudah lebih dari lima tahun menyewa lapak di lantai tiga pusat perbelanjaan itu. Dia pun hanya pasrah jika kelak majikannya tidak menjual CD bajakan lagi karena larangan dari manajemen mal.

Natan (33), salah seorang pembeli setia CD bajakan, menganggap larangan penjualan CD bajakan sebagai hal yang sulit. Sebab, masyarakat merasa diuntungkan juga dengan harga CD yang murah dibandingkan harga CD orisinal.

"Harganya yang murah itu merupakan keunggulannya. Apalagi, kayaknya kalau dari segi bisnis, itu lumayan menguntungkan karena banyak yang mencari. Kalau di mal ditiadakan, pasti nanti makin banyak PKL penjual CD bajakan," ujar Natan.

Pihak manajemen Ratu Plaza belum bisa dimintai keterangan terkait larangan Basuki tersebut. Minggu ini, kantor manajemen tutup.

Sebelumnya, Basuki menyatakan bahwa Pemprov DKI Jakarta mendukung upaya Kemenhuk dan HAM membuat Rancangan UU Anti-Pembajakan. Pemprov akan mengeluarkan larangan berjualan barang bajakan di mal, ITC, dan pasar. Namun, target utama Basuki adalah mal lebih dulu, mengingat PKL hanya mendapatkan penghasilan dari penjualan CD bajakan.

Menurutnya, penerapan larangan penjualan CD bajakan bertujuan agar semua pihak menghargai pihak yang telah mempunyai hak cipta. Sebab, hampir 99 persen CD yang beredar di pasaran adalah bajakan. Hanya satu persen yang orisinal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com