"Enggak tahu kalau tutup. Terganggu sekali kalau begini, susah," ujar Tarwadi (30), seorang pedagang yang biasa naik KRL di stasiun tersebut menuju Stasiun Rangkas, Selasa (23/7/2013).
Hal serupa juga dialami Sanudin (35), yang sehari-hari berdagang di daerah Angke. Dia juga baru mengetahui stasiun tersebut ditutup hari ini. Sanudin biasa naik KRL dari Stasiun Angke untuk pulang ke Manggarai.
"Enggak tahu (ditutup). Kemarin aja masih buka," ujarnya.
Nurdin, selaku Kepala Stasiun Angke, mengatakan, pihaknya hanya menerima perintah penonaktifan stasiun Senin kemarin, sekitar pukul 13.30. Ia tidak tahu apakah sudah ada sosialisasi dari pusat atau belum.
Rata-rata jumlah penumpang KRL dan commuter line yang melalui Stasiun Angke setiap harinya mencapai 2.700 hingga 3.000 orang. Mulai hari ini, penumpang stasiun tersebut terpaksa harus pindah ke Stasiun Duri.
Sampai saat ini, belum terlihat lonjakan dan penumpukan penumpang di Stasiun Duri terkait penutupan Stasiun Angke. Menurut Wakil Kepala Stasiun Duri, Aryadi, pihaknya belum menyiapkam antisipasi khusus, hanya ada ketersediaan tiket dalam jumlah banyak.
"Stasiun Duri siap jika ada penambahan penumpang," kata Aryadi.
Perubahan pola operasi yang dilakukan PT KAI Daop I dan PT KRL Commuter Line Jabodetabek (PT KCJ) dilakukan untuk mengatur peningkatan arus penumpang KRL sehingga arus pengangkutan KRL dan KA lokal dapat berjalan lancar. Setelah penataan ulang dilakukan, Stasiun Angke rencananya akan difungsikan kembali untuk mengangkut penumpang KA Lokal Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.