Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Rahasiakan Lahan untuk Rusun yang Dikuasai DKI

Kompas.com - 25/07/2013, 14:23 WIB
Andy Riza Hidayat

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merahasiakan lahan yang dikuasai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di kawasan Marunda. Langkah ini untuk mencegah adanya spekulan tanah bermain memanfaatkan informasi itu. Ada 100 hektar lahan yang baru dikuasai pemerintah dan akan segera dibangun untuk rumah susun sederhana sewa (rusunawa).

"Kami menugaskan PT Jakpro (Jakarta Properti) untuk kerjakan rusunawa di sana. Kami tidak mau membangun rusun terlalu tinggi. Kalau pakai lift kan repot. Ada tambahan tanah lagi. Untuk sementara, daerahnya kami rahasiakan dulu," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (25/7/2013).

Beberapa kali wartawan menanyakan lokasi tanah yang baru dibeli Pemprov DKI tersebut. Namun, Basuki hanya tersenyum seraya mengatakan tidak bisa menjelaskan untuk sementara ini.

Pemprov DKI akan membeli lahan seluas 400 hektar Marunda. Rusun dibangun dengan konsep superblok dan dilengkapi fasilitas sosial serta fasilitas umum, seperti sekolah, pasar, tempat ibadah. Menurut Basuki, proyek pengerjaan rusunawa itu bisa ditargetkan mulai tahun ini. Untuk lahan yang sementara ini sudah terbeli, katanya, rusun yang akan dibangun terdiri dari 17.000 unit.

Adapun dana yang dipakai dari anggaran pengembang properti sesuai dengan perjanjian Surat Izin Pemakaian Tanah (SIPT). Kali ini, rusunawa di Marunda itu dibangun oleh pengembang Agung Podomoro Group.

"Kami yang sediakan lahan, pengembang swasta yang membangun rusun sesuai kewajibannya," kata Basuki.

Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Yonathan Pasodung mengatakan, rusun yang dibangun pengembang itu di luar kawasan rusun yang sudah ada. Di kawasan rusun yang ada, berdiri 26 blok dengan kapasitas 2.600 unit. Dari jumlah itu, 60 persen di antaranya sudah dihuni.

"Renovasi rusun saat ini belum selesai, dua bulan lagi target kami sudah selesai dan bisa dihuni," kata Yonathan.

Menurutnya, rusunawa yang ada sedang dan akan dibangun di kawasan Marunda untuk kebutuhan warga Waduk Pluit dan warga di Jakarta Utara yang membutuhkan. Jumlah kebutuhan itu sangat banyak sehingga dibutuhkan rusun yang mencukupi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Pemudik Keluhkan Sulit Cari 'Rest Area', padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Pemudik Keluhkan Sulit Cari "Rest Area", padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Megapolitan
Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Megapolitan
Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Megapolitan
Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Megapolitan
Cuti Lebaran Usai, Ganjil Genap di Jakarta Berlaku Hari Ini

Cuti Lebaran Usai, Ganjil Genap di Jakarta Berlaku Hari Ini

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com